Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - DOHA – Israel menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Qatar atas serangan yang menghantam sebuah kawasan pemukiman di Doha, yang juga menampung markas delegasi negosiasi Hamas.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung Perdana Menteri Israel dalam panggilan telepon bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan hal ini dalam pernyataan resmi, yang diunggah di akun X pada Senin (29/9).
Panggilan telepon tiga pihak tersebut digelar sebagai bagian dari upaya Washington meredam ketegangan usai serangan Israel yang dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Qatar. Insiden itu menewaskan seorang warga Qatar, Badr Al-Dosari.
Baca Juga: Trump - Netanyahu Umumkan Proposal Damai Akhiri Perang Gaza, Klaim Didukung Indonesia
Dalam percakapan itu, Sheikh Mohammed mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas upayanya menjamin agar agresi terhadap Qatar tidak terulang kembali, sekaligus menegaskan komitmen kemitraan pertahanan AS dengan Doha.
Perdana Menteri Israel pun menyampaikan penyesalan mendalam atas serangan tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi pelanggaran terhadap wilayah kedaulatan Qatar di masa depan.
Sheikh Mohammed menegaskan kembali penolakan mutlak Qatar terhadap segala bentuk pelanggaran kedaulatan, seraya menekankan bahwa perlindungan terhadap warga negara dan penduduk di Qatar adalah prioritas utama.
Ia juga menegaskan kesiapan Qatar untuk tetap berperan aktif dalam mendorong berakhirnya perang di Jalur Gaza, sejalan dengan inisiatif Presiden AS. Sikap ini, menurut Sheikh Mohammed, konsisten dengan kebijakan Qatar yang mengutamakan penyelesaian diplomatik dalam setiap krisis, sekaligus memperkuat stabilitas kawasan.