Sumber: India Today | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan di Timur Tengah semakin memanas setelah militer Israel (IDF) mengumumkan bahwa mereka telah menyerang enam bandara militer milik Iran dan menghancurkan 15 pesawat tempur serta helikopter.
Serangan tersebut disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat dominasi udara Israel di wilayah Iran.
IDF: Serangan Ditujukan untuk Ganggu Rencana Serangan Balasan Iran
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin malam waktu setempat, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa pesawat-pesawat yang dihancurkan termasuk jenis F-14, F-5, dan helikopter serang AH-1 yang diduga akan digunakan Iran untuk menggagalkan operasi militer Israel.
"Sebagai bagian dari upaya untuk memperdalam superioritas udara di langit Iran, IDF menyerang enam bandara militer rezim Iran di wilayah barat, timur, dan pusat negara tersebut," demikian pernyataan IDF.
Baca Juga: Temui Putin di Moskow Menlu Iran Bawa Surat dari Khamenei, Apa Isi Pesannya?
Selain menghancurkan pesawat militer, IDF mengklaim bahwa serangan tersebut juga merusak landasan pacu dan beberapa fasilitas bawah tanah. Intelijen militer Israel turut mengarahkan serangan di kawasan Kermanshah, yang disebut sebagai lokasi penyimpanan dan peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan yang diarahkan ke wilayah Israel.
Latar Belakang: Serangan Balasan setelah Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa
Serangan ini terjadi sehari setelah Iran meluncurkan rentetan rudal balistik yang menargetkan kota-kota besar Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa, sebagai respons atas serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Minggu.
Menanggapi situasi tersebut, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan udara terhadap situs nuklir Iran sebagai "tepat sasaran" dan menghasilkan "kerusakan monumental", terutama di fasilitas bawah tanah. Trump mengatakan bahwa dampak terbesar terjadi “jauh di bawah permukaan tanah”.
Baca Juga: Pentagon Bongkar Misi Rahasia Serangan ke Iran: Jet Siluman Tembus Tanpa Terdeteksi!
Iran Ancam Balas Dendam: AS dan Israel Akan Hadapi Hukuman Berat
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan udara AS dan menyebutnya sebagai tindakan provokatif yang akan berujung pada balasan keras dari Teheran. Ia memperingatkan bahwa "musuh akan menghadapi hukuman berat" atas agresi mereka.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, juga menegaskan bahwa Amerika Serikat harus menerima konsekuensi dari tindakannya. Ia menyebut serangan terhadap fasilitas nuklir Iran sebagai yang paling serius sejak Revolusi Islam 1979.
Sejumlah negara, termasuk India, menyatakan keprihatinannya atas memburuknya situasi di Timur Tengah. Keterlibatan langsung militer Amerika Serikat dalam konflik Iran-Israel dinilai bisa memperluas ketidakstabilan regional yang sudah berlangsung selama lebih dari satu pekan terakhir.