Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Israel melancarkan serangan udara terhadap sejumlah target yang terkait dengan gerakan Houthi di Yaman pada Kamis (26/12), termasuk Bandara Internasional Sanaa.
Media Houthi melaporkan bahwa setidaknya enam orang tewas dalam serangan tersebut.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, dirinya sedang bersiap menaiki pesawat di bandara tersebut saat serangan terjadi.
Baca Juga: Gencatan Senjata Belum Dipastikan, Hamas dan Israel Masih Saling Menyalahkan
Salah satu anggota kru pesawat dilaporkan terluka akibat serangan itu.
Militer Israel mengonfirmasi serangan tidak hanya terjadi di bandara, tetapi juga terhadap infrastruktur militer di pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib di pantai barat Yaman.
Target lainnya termasuk stasiun pembangkit listrik di Hezyaz dan Ras Kanatib.
Media yang dikelola Houthi Saba News Agency menyatakan bahwa tiga orang tewas di bandara, tiga lainnya di Hodeidah, dan 40 orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Respon Houthi
Houthi, melalui Al Masirah TV menyatakan kesiapan untuk merespons serangan Israel dengan cepat, mengancam bahwa eskalasi akan dibalas dengan eskalasi.
Sebelumnya, Houthi telah beberapa kali meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam wawancara dengan Channel 14 bahwa serangan terhadap Houthi adalah awal dari kampanye yang lebih besar.
"Kami baru memulai dengan mereka," katanya.
Baca Juga: Pilot dan Kru Maskapai Global Suarakan Kecemasan Tentang Rute Timur Tengah
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan udara Israel "sangat mengkhawatirkan" setelah setahun penuh dengan tindakan eskalasi oleh Houthi.
Ia menyerukan penghentian aksi militer dan penggunaan pendekatan yang lebih bijaksana untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, terutama mengingat risiko besar terhadap operasi kemanusiaan di kawasan.
Tedros mengungkapkan kunjungannya ke Yaman bertujuan untuk negosiasi pembebasan staf PBB yang ditahan dan menilai situasi kemanusiaan di sana.
Serangan tersebut merusak menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan, dan landasan pacu bandara, katanya.
Pada Sabtu sebelumnya, Israel gagal mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman. Rudal tersebut jatuh di kawasan Tel Aviv-Jaffa, melukai 14 orang.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Senin mendatang untuk membahas serangan Houthi terhadap Israel, menurut Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
Baca Juga: Paus Fransiskus Mengecam Israel: Ini Kekejaman, Bukan Perang
Lebih dari satu tahun serangan Houthi telah mengganggu jalur pelayaran internasional, memaksa perusahaan untuk mengalihkan rute ke jalur yang lebih panjang dan mahal.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi global.
Menteri transportasi Houthi menyatakan bahwa bandara Sanaa dan pelabuhan Hodeidah akan kembali beroperasi secara normal mulai Jumat.