kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.849   63,00   0,40%
  • IDX 7.155   -6,71   -0,09%
  • KOMPAS100 1.095   0,25   0,02%
  • LQ45 869   -2,59   -0,30%
  • ISSI 217   0,74   0,34%
  • IDX30 444   -2,27   -0,51%
  • IDXHIDIV20 536   -3,79   -0,70%
  • IDX80 126   0,03   0,03%
  • IDXV30 135   -0,70   -0,51%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,69%

Israel Tegaskan Siap Membalas Iran Berdasarkan Kepentingan Nasional


Selasa, 15 Oktober 2024 / 23:36 WIB
Israel Tegaskan Siap Membalas Iran Berdasarkan Kepentingan Nasional
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz hari Minggu (17/3/2024) di Yerusalem.


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Israel akan mendengarkan Amerika Serikat (A), tetapi keputusan akhir akan dibuat berdasarkan kepentingan nasional Israel, demikian disampaikan kantor Perdana Menteri Israel. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi mengenai bagaimana Israel akan merespons serangan rudal besar-besaran dari Iran.

Pernyataan singkat tersebut dikeluarkan sebagai tanggapan atas laporan Washington Post yang menyebutkan bahwa Benjamin Netanyahu mengatakan kepada AS bahwa dia bersedia menargetkan situs militer di Iran, bukan fasilitas nuklir atau minyak. 

Laporan Washington Post, yang mengutip dua pejabat, mengatakan Netanyahu membuat pernyataan itu saat berbicara dengan Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu lalu. Mereka membahas tanggapan Israel terhadap serangan tersebut.

Baca Juga: Netanyahu: Kami akan Terus Menyarang Hizbullah Tanpa Ampun

Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke arah Israel, namun sebagian besar berhasil diintersep oleh militer Israel. Netanyahu menyebut serangan Iran sebagai "kesalahan besar" dan menegaskan bahwa Iran akan "membayarnya".

Dalam pernyataan yang dirilis bersamaan dengan artikel Washington Post, Israel menyatakan, "Kami mendengarkan pandangan pemerintah Amerika, tetapi keputusan akhir akan kami buat berdasarkan kebutuhan keamanan nasional Israel."

Menurut seorang pejabat anonim yang dikutip dalam laporan tersebut, serangan balasan Israel akan dirancang untuk menghindari kesan "campur tangan politik" menjelang pemilu presiden AS, yang akan berlangsung kurang dari sebulan lagi.

Analis mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas minyak Iran dapat memicu kenaikan harga minyak, yang bisa mempengaruhi pemilu. Saat ini, survei menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Israel Mengepung Gaza Utara, Ada Kekhawatiran Pemindahan Paksa

Harga minyak mentah melonjak 5% pada awal bulan setelah Presiden Biden membahas kemungkinan serangan Israel terhadap infrastruktur minyak Iran.

AS tampaknya berupaya membatasi respons Israel terhadap Iran. Biden mengatakan AS tidak mendukung potensi serangan terhadap situs nuklir Iran, yang sempat diusulkan oleh beberapa pihak di Israel, termasuk mantan PM Naftali Bennett.

Pada 4 Oktober, Biden menyatakan bahwa AS juga menentang serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran. "Jika saya berada di posisi mereka, saya akan memikirkan alternatif lain selain menyerang ladang minyak Iran," kata Biden dalam sebuah konferensi pers.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×