kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Italia dan AS Sepakat Tolak Pajak Digital Karena Dianggap Tak Adil


Jumat, 18 April 2025 / 23:22 WIB
Italia dan AS Sepakat Tolak Pajak Digital Karena Dianggap Tak Adil
ILUSTRASI. People attend a pro-Europe demonstration at Piazza del Popolo, in Rome, Italy, March 15, 2025. REUTERS/Vincenzo Livieri 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Italia dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama menolak pajak digital yang dianggap "diskriminatif". Langkah ini diduga sebagai sinyal bahwa Italia akan mengurangi atau menghapus pajak tersebut, yang selama ini membuat Amerika Serikat kesal.

Pernyataan ini dirilis setelah Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, melakukan pertemuan langsung dengan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance. Meloni mendapat sambutan hangat dari Trump, berbeda dengan perlakuan yang diterima oleh beberapa pemimpin Eropa lainnya.

Selama ini, pajak digital yang dikenakan negara-negara Eropa sering ditujukan kepada perusahaan teknologi besar asal AS seperti Google (Alphabet), Facebook (Meta), Apple, dan Amazon. Hal ini sudah lama menjadi sumber ketegangan antara AS dan sekutunya, termasuk saat masa jabatan Trump sebelumnya.

Baca Juga: P Diddy Minta Penundaan Sidang Kasus Perdagangan Seks

Italia saat ini memberlakukan pajak sebesar 3% dari pendapatan perusahaan digital yang memiliki penjualan global minimal € 750 juta sekitar Rp 14 triliun. Namun, pajak ini hanya menghasilkan kurang dari € 500 juta per tahun untuk negara jumlah yang tergolong kecil dibandingkan anggaran nasional Italia yang mencapai lebih dari € 800 miliar.

"Kami sepakat sistem pajak digital yang adil dan tidak diskriminatif sangat penting untuk menarik investasi dari perusahaan teknologi terdepan," demikian isi pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah kunjungan Meloni ke Gedung Putih.

Namun, pernyataan itu tidak menjelaskan apakah Italia benar-benar akan menghapus pajak digital tersebut.

Di sisi lain, Meloni berada dalam posisi sulit. Meski harus menanggapi tekanan dari AS, partai-partai dalam koalisi pemerintahannya justru ingin tetap menekan perusahaan teknologi besar agar bisa mendapatkan tambahan dana untuk membiayai kebijakan-kebijakan mahal tanpa memperburuk kondisi keuangan negara yang rapuh.

Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti mengatakan, negosiasi soal pajak digital dengan AS sebaiknya dilakukan langsung antara kedua negara, bukan melalui Uni Eropa. Ia menyampaikan rencana bertemu Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pekan depan dalam pertemuan G20.

Baca Juga: Trump Akan Pecat Gubernur The Fed Jerome Powell

Pernyataan bersama itu juga menyambut baik investasi AS di bidang kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud di Italia, sebagai bagian dari upaya menjadikan Italia pusat data digital untuk wilayah Mediterania dan Afrika Utara.

Amazon Web Services (AWS), anak usaha Amazon, tahun lalu mengumumkan rencana investasi sebesar € 1,2 miliar di Italia dalam lima tahun ke depan untuk memperluas pusat data mereka di negara tersebut.

Selanjutnya: P Diddy Minta Penundaan Sidang Kasus Perdagangan Seks

Menarik Dibaca: Petir Tanpa Hujan Terjadi di Daerah Ini, Cek Ramalan Cuaca Besok (19/4) di Jawa Timur



TERBARU

[X]
×