Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Tokyo sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi virus corona ke level tertinggi dari empat level yang ada.
Khawatir gelombang kedua infeksi virus corona menyebar dari ibu kota membuat pemerintah kota setempat dan anggota parlemen oposisi mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan kampanye besar-besaran yang bertujuan meningkatkan pariwisata domestik.
Namun Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan, bahwa pemerintah akan melanjutkan dengan apa yang disebut kampanye bantuan perjalanan 'Go To', yang mencakup penawaran seperti diskon untuk belanja dan makanan, tetapi bergerak dengan hati-hati.
Baca Juga: Jepang dan Amerika siap pasang badan, tolak klaim China atas Laut China Selatan
"Jelas kami akan mempertimbangkan pemikiran banyak orang, sambil memantau situasi di depan," Nishimura, yang memimpin kebijakan virus corona pemerintah saat berhadapan dengan parlemen pada hari ini (15/7).
Program ini adalah salah satu kontrak outsourcing terbesar dalam anggaran stimulus yang diumumkan pada bulan April, tetapi telah ditunda karena kritik publik atas biaya subkontrak pekerjaan ke kontraktor swasta.
Kampanye, mulai bulan ini, juga mendapat kecaman di media sosial, dengan lonjakan virus corona yang memicu ledakan kemarahan politik yang tidak biasa pada jaringan media sosial di Jepang.
Di Tokyo, kasus virus corona harian selalu melebihi 200, paling tidak dalam empat hari dari enam hari terakhir. Bahkan, kasus virus corona harian menyentuh level tertinggi sepanjang masa setelah ada 243 kasus pada Jumat (10/7) lalu.
Lonjakan terjadi setelah adanya pengujian di antara para pekerja di distrik merah yang berada di Tokyo. Di bulan ini, distrik hiburan malam menjadi pusat penularan infeksi di antara kaum muda berusia yang berusia 20-an dan 30-an.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengkonfirmasi, Tokyo akan mengadakan pertemuan "pemantauan" dengan para ahli pada hari ini, untuk membahas peningkatan kasus baru-baru ini.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, California Kembali Tutup Kegiatan Bisnis dan Sekolah
"Pemahaman saya adalah bahwa kami berada dalam situasi yang agak parah sekarang," katanya kepada wartawan menjelang konferensi pers yang direncanakan Rabu malam.
Seorang pejabat pemerintah Tokyo secara terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah metropolitan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kewaspadaan ke level tertinggi.
Kluster terbaru Tokyo telah ditelusuri ke sebuah teater dengan setidaknya 37 kasus di Shinjuku, area hiburan yang sibuk dan rumah bagi salah satu distrik merah terbesar di Asia yang telah menjadi pusat lonjakan infeksi baru-baru ini.