kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi yang terlama, Filipina perpanjang penguncian guna kekang corona


Selasa, 12 Mei 2020 / 20:29 WIB
Jadi yang terlama, Filipina perpanjang penguncian guna kekang corona
ILUSTRASI. Gadis-gadis bermain dengan anjing-anjing di atap rumah mereka ketika pemerintah Filipina memberlakukan karantina rumah untuk membendung wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Metro Manila, Filipina, 21 April 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Rodrigo Duterte mengatakan, Filipina akan memperpanjang penguncian untuk mengekang virus corona baru yang sudah berjalan sembilan minggu di "beberapa area".

Perpanjangan penguncian di Filipina tersebut memperluas salah satu karantina komunitas paling ketat dan terpanjang di dunia untuk mencoba menahan wabah virus corona baru.

Itu juga melawan tren pelonggaran penguncian global saat negara-negara berusaha mencapai keseimbangan antara penahanan dan memulihkan keadaan normal untuk membatasi kerusakan ekonomi.

Baca Juga: Wuhan akan melakukan tes virus corona ke semua penduduk, ada apa?

Duterte mengungkapkan keputusan ekstensi itu dalam pertemuan dengan Gugus Tugas Covid-19 yang ditayangkan televisi pemerintah pada Selasa (12/5). Tapi, ia tidak menyebutkan secara spesifik wilayah penguncian dan untuk berapa lama.

Yang jelas, perpanjangan dua minggu lagi di Manila akan memperpanjang tindakan penahanan hingga 11 minggu atau 80 hari, lebih lama dari karantina 76 hari di Kota Wuhan, China, pusat penyebaran virus corona.

Filipina mencatat lebih dari 11.000 infeksi dan 751 kematian akibat virus corona. Tetapi, sejauh ini mereka hanya menguji 158.000 orang, jauh lebih sedikit dari negara lain, membuatnya sulit untuk mengukur penyebaran secara penuh. 

Meski begitu, infeksi di Filipina stabil dalam beberapa minggu terakhir, di angka 150 hingga 300 per hari, dengan peningkatan pengujian virus corona.

Menurut Duterte, pemerintah akan melonggarkan langkah-langkah pengendalian virus corona di beberapa tempat, tapi mendesak kewaspadaan dan memakai masker adalah "suatu keharusan" bagi mereka yang dapat izin keluar dan bekerja.

"Dan bagi yang tidak (dapat izin), ingat, pelonggaran pembatasan ini bukan untuk mengatakan Covid-19 mereda," tegasnya seperti dikutip Reuters. "Kita tidak bisa membiarkan gelombang kedua atau ketiga terjadi".

Baca Juga: Kabar baik, WHO: Beberapa terapi berhasil membatasi keparahan Covid-19

Greater Manila, kota yang sibuk dengan sedikitnya 13 juta penduduk dan jutaan penduduk informal, tetap menjadi pusat infeksi, dengan 64% dari kasus yang terkonfirmasi di Filipina dan 72% kematian.

Penguncian di Manila dan kota-kota besar lainnya mengamanatkan karantina rumah, jarak sosial, pembatasan transportasi, imigrasi, dan olahraga di luar ruangan. Serta, membatasi pergerakan pekerja di sektor-sektor penting dan satu orang per rumahtangga untuk kunjungan ke supermarket, apotek, atau klinik.

Filipina adalah salah satu negara pertama yang melarang penerbangan ke dan dari China, setelah tiga wisatawan China positif virus corona. Dan, Filipina adalah negara ketiga setelah China dan Italia yang melakukan karantina rumah.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×