Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Meski begitu, infeksi di Filipina stabil dalam beberapa minggu terakhir, di angka 150 hingga 300 per hari, dengan peningkatan pengujian virus corona.
Menurut Duterte, pemerintah akan melonggarkan langkah-langkah pengendalian virus corona di beberapa tempat, tapi mendesak kewaspadaan dan memakai masker adalah "suatu keharusan" bagi mereka yang dapat izin keluar dan bekerja.
"Dan bagi yang tidak (dapat izin), ingat, pelonggaran pembatasan ini bukan untuk mengatakan Covid-19 mereda," tegasnya seperti dikutip Reuters. "Kita tidak bisa membiarkan gelombang kedua atau ketiga terjadi".
Baca Juga: Kabar baik, WHO: Beberapa terapi berhasil membatasi keparahan Covid-19
Greater Manila, kota yang sibuk dengan sedikitnya 13 juta penduduk dan jutaan penduduk informal, tetap menjadi pusat infeksi, dengan 64% dari kasus yang terkonfirmasi di Filipina dan 72% kematian.
Penguncian di Manila dan kota-kota besar lainnya mengamanatkan karantina rumah, jarak sosial, pembatasan transportasi, imigrasi, dan olahraga di luar ruangan. Serta, membatasi pergerakan pekerja di sektor-sektor penting dan satu orang per rumahtangga untuk kunjungan ke supermarket, apotek, atau klinik.
Filipina adalah salah satu negara pertama yang melarang penerbangan ke dan dari China, setelah tiga wisatawan China positif virus corona. Dan, Filipina adalah negara ketiga setelah China dan Italia yang melakukan karantina rumah.