kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalani hukuman 150 tahun penjara, Madoff, raja ponzi dunia tewas di usia 82 tahun


Rabu, 14 April 2021 / 21:44 WIB
Jalani hukuman 150 tahun penjara, Madoff, raja ponzi dunia tewas di usia 82 tahun
ILUSTRASI. Nama : Bernard Lawrence 'Bernie' Madoff ; ;Sumber foto : haaretz.com


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bernard Madoff, dalang di balik skema Ponzi terbesar dalam sejarah, meninggal pada usia 82 tahun.  Setelah dipuji sebagai ikon Wall Street, mantan Kepala Nasdaq ini telah menipu investor sekitar US$ 65 miliar pada saat penangkapannya di tahun 2008.

Biro Penjara Federal mengkonfirmasi kematian Madoff pada hari Rabu (14/4). Dia meninggal di Federal Medical Center di Butner, North Carolina. Biro tersebut tidak merinci penyebab kematian, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu akan ditentukan oleh pemeriksa medis.

Kematian Madoff terjadi sekitar 12 tahun setelah hukuman penjara 150 tahun yang berasal dari tuduhan penipuan yang menipu ribuan investor dari sekitar US$ 65 miliar dalam pengembalian dana yang dijanjikan atas US$ 20 miliar yang diinvestasikan selama bertahun-tahun.

Pada Februari 2020, dia sempat meminta pembebasan lebih awal, dengan alasan penyakit ginjal stadium akhir yang ia derita.

Baca Juga: Kasus skema Ponzi terbesar setelah Madoff terungkap, raup dana Rp 23,8 triliun

Korbannya termasuk dari nama-nama yang terkenal seperti Steven Spielberg, aktor Kevin Bacon dan Kyra Sedgwick, pemilik New York Mets Fred Wilpon dan Saul Katz dan pewaris L'Oreal Liliane Bettencourt. Para investor kecil yang menginvestasikan dana pensiun dan tabungan hidup mereka pun ada dalam daftar korban penipuan Madoff.

"Karena skema ini berapa lama berlangsung, itu benar-benar menghancurkan begitu banyak korban," kata Matthew L. Schwartz, mantan asisten pengacara A.S. untuk Distrik Selatan New York yang memimpin penyelidikan Bernard L. Madoff Investment Securities seperti dikutip Nbcnews, Rabu (14/4).

"Ada begitu banyak orang yang secara efektif memperlakukan dia seperti bank dan menyimpan seluruh tabungan mereka di situ. Jadi ketika semuanya terungkap sebagai tipuan, orang tidak dapat menjalani hidup mereka lagi," kata Schwartz. 

Baca Juga: Korban ponzi Bernard Madoff menerima tambahan uang, 12 tahun setelah penangkapannya

Korban hingga tidak bisa membayar uang sekolah juga membayar hipotek mereka. "Ada begitu banyak kisah memilukan tentang orang-orang yang mengira mereka memiliki simpanan materi, dan akan dapat dana ketika pensiun, ternyata sebaliknya mereka akhirnya menjadi tunawisma," kata Schwartz.

Seperti semua skema Ponzi, Madoff menggunakan uang dari investor baru untuk melunasi investor yang lebih lama. Sebagian dana diambil untuk mendukung gaya hidupnya yang mewah. Skema ini bisa berlangsung hampir tanpa batas waktu dalam teori, selama cukup banyak investor baru yang masuk melalui perantara dan perusahaan kecil yang sama-sama dibutakan oleh reputasi perusahaan Madoff.

"Orang-orang dilatih untuk memikirkan skema Ponzi yang menjanjikan pengembalian 50% sebulan, tetapi Madoff tidak melakukannya," kata Diana B. Henriques, penulis "Wizard of Lies," sebuah buku tentang skandal yang dibuat menjadi Film HBO 2017 dibintangi oleh Robert De Niro sebagai pemodal.




TERBARU

[X]
×