Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam kasus mereka, kata Yellen, "kemungkinan penularan bahwa bank lain mungkin dianggap tidak sehat dan mengalami kerugian, tampak sangat tinggi, dan konsekuensinya akan sangat serius."
Menurut data bank sentral AS, lebih dari US$ 9,2 triliun simpanan bank AS tidak diasuransikan pada akhir tahun lalu, terhitung lebih dari 40% dari semua simpanan.
Simpanan yang tidak diasuransikan itu tidak didistribusikan secara merata di seluruh negeri, menurut data FDIC.
Yellen mengatakan keruntuhan Silicon Valley pada dasarnya adalah ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan deposan atas uang mereka setelah kenaikan suku bunga Fed selama setahun terakhir melemahkan nilai investasi obligasi yang diandalkan untuk mendanai penarikan pelanggan. Dia juga mencatat tingginya tingkat simpanan yang tidak diasuransikan di Silicon Valley sebagai faktor yang memberatkan.
Baca Juga: Meski Ekonomi Indonesia Tahan Banting, BI Tetap Waspadai Dampak Kolapsnya Bank di AS
"Ada risiko likuiditas dalam situasi ini," kata Yellen. "Akan ada pemeriksaan yang cermat terhadap apa yang terjadi di bank dan apa yang memicu masalah ini, tetapi yang jelas, kejatuhan bank, alasan harus ditutup, adalah karena tidak dapat memenuhi permintaan penarikan deposan."
Kesaksiannya berfokus pada keamanan sistem perbankan AS dan tidak menyertakan referensi apa pun seputar kesulitan Credit Suisse, yang membuat sahamnya jatuh pada hari Rabu, sebelum regulator menjanjikan bantuan likuiditas US$ 54 miliar kepada pemberi pinjaman utama Swiss.