CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Janji Biden: Tak Akan Ada Perang Dingin Baru dengan China


Selasa, 15 November 2022 / 09:18 WIB
Janji Biden: Tak Akan Ada Perang Dingin Baru dengan China
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden berjanji tidak akan ada Perang Dingin baru dengan China. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BALI. Presiden AS Joe Biden berjanji tidak akan ada "Perang Dingin baru" dengan China. Pernyataan tersebut diungkapkan Biden setelah pertemuan damai dengan Presiden China Xi Jinping.

Dia juga mengatakan dia tidak percaya China akan menginvasi Taiwan.

Pertemuan tersebut adalah pertemuan tatap muka pertama antara dua pemimpin negara adidaya sejak Biden menjabat.

Melansir BBC, kedua pemimpin itu juga membahas invasi Korea Utara dan Rusia ke Ukraina pada pembicaraan di Bali, sehari sebelum KTT G20 digelar.

Keduanya mengatakan mereka menentang penggunaan senjata nuklir di Ukraina. Xi mengulangi seruan China untuk perdamaian sambil menambahkan tidak ada solusi sederhana untuk masalah yang kompleks.

"Sulit untuk mengatakan bahwa saya yakin China dapat mengendalikan Korea Utara," jelas Biden dalam konferensi persnya. 

Tetapi dia juga mengatakan kepada Xi bahwa China memiliki "kewajiban" untuk mencegah Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir lainnya.

Baca Juga: Ini yang akan Disuarakan Joe Biden di Puncak KTT G20

Selain itu, isu Taiwan juga menjadi fokus utama selama pertemuan tiga jam mereka di sebuah hotel mewah tak lama setelah kedatangan Xi.

Diklaim oleh Beijing, pulau yang diperintah sendiri itu menganggap AS sebagai sekutu, dan selalu menjadi masalah pelik dalam hubungan AS-China.

Ketegangan melonjak pada Agustus ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. China menanggapi dengan latihan militer skala besar di sekitar pulau itu, memicu kekhawatiran akan kemungkinan konflik antara AS dan China.

Media pemerintah China pada hari Senin mengatakan bahwa Xi telah menekankan bahwa Taiwan tetap menjadi inti dari kepentingan inti China. Dan masalah Taiwan merupakan garis merah pertama dalam hubungan AS-China yang tidak dapat dilintasi.

Dalam beberapa minggu terakhir, para pejabat AS telah memperingatkan bahwa China mungkin meningkatkan rencana untuk menginvasi Taiwan.

Baca Juga: Informasi Penting dari KTT G20 Bali yang Harus Diketahui

Wartawan pada hari Senin bertanya kepada Biden apakah dia yakin ini benar, dan apakah menurutnya Perang Dingin baru sedang terjadi.

"Saya benar-benar percaya tidak perlu ada Perang Dingin baru. Saya telah bertemu berkali-kali dengan Xi Jinping dan kami terus terang dan jelas satu sama lain. Saya tidak berpikir ada upaya segera dari pihak China untuk menginvasi Taiwan,” ujarnya.

Dia menambahkan, "Saya menjelaskan bahwa kami ingin melihat masalah lintas-selat diselesaikan secara damai sehingga tidak perlu sampai seperti itu. Dan saya yakin dia mengerti apa yang saya katakan, saya mengerti apa yang dia katakan."

Mengutip Kontan.co.id, pertemuan kedua pemimpin negara tersebut berlangsung sekitar 3,5 jam sehari sebelum pertemuan KTT G20.

Hubungan kedua negara tersebut sering dibumbui dengan isu tak sedap, terutama terkait persaingan. Setelah pertemuan tersebut, Joe Biden menekankan dirinya tidak mencari konflik.

“Kami akan bersaing dengan penuh semangat, tetapi kami tidak mencari konflik. Saya ingin mengelola kompetisi secara bertanggung jawab,” terang Biden.

Biden menambahkan, dirinya ingin memastikan setiap negara mematuhi aturan yang berjalan secara internasional. Dirinya juga memastikan bahwa kebijakan One China Policy dari negara Paman Sam tidak berubah.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×