Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Miliarder China dan Founder Alibaba Group, Jack Ma sudah jarang muncul di depan publik. Orang terdekatnya mengatakan, Jack Ma sekarang telah menghindari sorotan dan memilih tekun menjalankan hobinya dengan melukis.
Rekan Jack Ma, Joe Tsai, yang turut mendirikan raksasa e-commerce China mengatakan kepada CNBC bahwa dia berbicara dengan Jack Ma setiap hari.
"Dia sebenarnya melakukannya dengan sangat baik, dia menekuni melukis sebagai hobi, itu sebenarnya sudah cukup bagus," kata Tsai seperti dilansir BBC.
Jack telah absen dari ruang publik sejak ia berkonflik dengan pemerintah China yang terus menekan Jack Ma pasca ia mengkritik otoritas Beijing.
Baca Juga: Ditekan Beijing, Jack Ma mundur sebagai kepala sekolah bisnis elit yang ia dirikan
Pada konferensi teknologi keuangan, Jack Ma membandingkan bank tradisional dengan pegadaian dan memuji manfaat sistem perbankan digital, serta menekankan bahwa keputusan pinjaman di masa depan harus didasarkan pada data dan bukan agunan.
Rencana IPO perusahaan digitalnya Ant Group, afiliasi Alibaba di Hong Kong dan Shanghai dengan nilai jumbo sekitar US$ 34,4 miliar disetop oleh otoritas beberapa hari sebelum waktunya. Keputusan itu diyakini sebagai dampak kritik Jack Ma terhadap otoritas China.
Akibat penangguhan IPO tersebut, harga saham Alibaba, yang mengenggam sepertiga saham Ant Group anjlok. Kemudian pemerintah China juga mengumumkan penyelidikan antimonopoli ke Alibaba yang membuat platform e-commerce terbesar di China tersebut harus menderita membayar denda sebesar US$ 2,8 miliar.
Baca Juga: 10 Milenial yang masuk dalam jajaran orang paling kaya di dunia
Kemudian, Ant Group juga dipaksa melakukan restrukturisasi bisnis untuk bertindak lebih seperti bank daripada perusahaan teknologi.
Tsai mengatakan, ia tidak setuju dengan opini bahwa Ma telah menjadi sosok seperti maverick. "Gagasan bahwa Jack memiliki kekuatan yang sangat besar, saya pikir itu tidak sepenuhnya benar," katanya. "Dia sama seperti Anda dan saya, dia individu yang normal," ujarnya.
Menurut Tsai, sekarang Ma hanya fokus pada pekerjaan filantropi dan hobi. Sementara itu, perusahaan mereka juga terus bergerak maju.
"Bisnis kami berada di bawah semacam restrukturisasi di sisi keuangan dan juga dalam regulasi antimonopoli," ujarnya. Ia menambahkan, mereka memang telah membayar denda yang besar, tapi mereka sudah melupakannya dan kini terus melihat ke depan.