Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pendiri Alibaba Group Jack Ma belakangan jarang terlihat oleh publik sejak larangan peraturan dimulai pada kerajaan bisnisnya akhir tahun lalu. Dua orang sumber Reuters mengatakan, saat ini Jack Ma tengah berada di Hong Kong dan telah bertemu dengan rekan bisnis dalam beberapa hari terakhir.
Jack Ma terus membatasi kegiatannya di hadapan publik sejak menyampaikan pidato pada Oktober tahun lalu di Shanghai yang mengkritik regulator keuangan China. Hal itu memicu serangkaian peristiwa yang mengakibatkan batalnya IPO besar Ant Group miliknya.
Saat Ma membatasi kegiatannya di muka umum, muncul beragam spekulasi tentang keberadaannya.
Salah satu sumber mengatakan kunjungan itu menandai perjalanan pertamanya ke pusat keuangan Asia sejak Oktober lalu.
Alibaba tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja regulernya. Pernyataan dari Jack Ma biasanya datang melalui perusahaan.
Baca Juga: Alibaba Mau Jadi Investor di FREN? Begini Jawaban Grup Sinarmas dan Presdir Smartfren
Sumber Reuters menolak untuk diidentifikasi karena kendala kerahasiaan.
Namun, mereka bilang, Jack Ma bertemu setidaknya "beberapa" rekan bisnis saat makan minggu lalu.
Jack Ma, yang sebagian besar kegiatannya berbasis di kota Hangzhou, Tiongkok timur, tempat kerajaan bisnisnya bermarkas, memiliki setidaknya satu rumah mewah di bekas koloni Inggris yang juga menampung beberapa operasi bisnis offshore perusahaannya.
Alibaba juga terdaftar di Hong Kong, selain New York.
Baca Juga: Regulasi Xi Jinping Menggerus Kekayaan Miliarder Teknologi China
Sebelumnya, mantan guru bahasa Inggris itu menghilang dari pandangan publik selama tiga bulan sebelum muncul kembali pada Januari, berbicara kepada sekelompok guru melalui video. Hal itu meredakan kekhawatiran tentang ketidakhadirannya yang tidak biasa dari pusat perhatian dan membuat saham Alibaba melonjak.
Pada bulan Mei, Ma melakukan kunjungan langka ke kampus Hangzhou Alibaba pada acara tahunan staf dan keluarga "Hari Ali" perusahaan, kata sumber perusahaan.
Pada 1 September, foto-foto Ma mengunjungi beberapa rumah kaca pertanian di provinsi Zhejiang timur, rumah bagi Alibaba dan afiliasi fintechnya Ant, menjadi viral di media sosial China.
Hari berikutnya, Alibaba mengatakan akan menginvestasikan 100 miliar yuan (US$ 15,5 miliar) pada tahun 2025 untuk mendukung "kemakmuran bersama", menjadi raksasa perusahaan terbaru yang menjanjikan dukungan untuk inisiatif pembagian kekayaan yang didorong oleh Presiden Xi Jinping.
Baca Juga: Colin Huang jadi miliarder China dengan penurunan kekayaan terbesar, ini penyebabnya
Alibaba dan perusahaan teknologi lainnya telah menjadi target tindakan keras regulasi yang luas terhadap berbagai masalah mulai dari perilaku monopolistik hingga hak-hak konsumen. Raksasa e-commerce ini didenda dengan nilai yang mencapai rekor US$ 2,75 miliar pada bulan April karena pelanggaran monopoli.
Awal tahun ini, regulator juga memberlakukan restrukturisasi menyeluruh pada Ant, yang gagal melakukan penawaran umum perdana senilai US$ 37 miliar di Hong Kong dan di STAR market bergaya Nasdaq di Shanghai.