Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PRAHA. Badan intelijen Ceko (BIS) mengumumkan telah membongkar jaringan spionase Belarus yang beroperasi di sejumlah negara Eropa. Operasi ini dilakukan bersama aparat keamanan Hungaria dan Rumania, dengan dukungan lembaga peradilan Uni Eropa, Eurojust.
BIS menyebut jaringan itu dikendalikan oleh dinas keamanan Belarus, KGB, dan melibatkan sejumlah agen yang tersebar di berbagai negara Eropa. Salah satunya adalah mantan wakil kepala dinas intelijen Moldova (SIS) yang diketahui menyerahkan informasi rahasia kepada KGB.
Di Ceko, seorang agen Belarus yang menyamar sebagai diplomat juga diusir. Kementerian Luar Negeri Ceko memberi waktu 72 jam bagi agen tersebut untuk meninggalkan negara itu.
Baca Juga: AS Larang Kabel Bawah Laut Pakai Teknologi China, Waspadai Ancaman Spionase!
Menurut BIS, keberhasilan Belarus membangun jaringan mata-mata ini salah satunya karena diplomatnya dapat bebas bergerak di kawasan Schengen.
“Kami perlu membatasi pergerakan diplomat Rusia dan Belarus di wilayah Schengen untuk melawan aktivitas berbahaya semacam ini,” tegas Kepala BIS, Michal Koudelka.
Di Rumania, badan pemberantasan kejahatan terorganisasi DIICOT menangkap seorang tersangka berusia 47 tahun dengan tuduhan pengkhianatan.
Tersangka yang pernah menjabat di SIS Moldova itu diduga membocorkan rahasia negara yang mengancam keamanan nasional. Antara 2024 dan 2025, ia dua kali bertemu agen Belarus di Budapest, Hungaria, untuk menerima instruksi dan pembayaran.
Baca Juga: Iran Eksekusi Tiga Pria atas Dugaan Spionase untuk Intelijen Israel Mossad
Investigasi lintas negara ini menyoroti eratnya hubungan Belarus dengan Rusia. Presiden Belarus Alexander Lukashenko dikenal sebagai sekutu dekat Vladimir Putin.
Ia sebelumnya mengizinkan wilayah Belarus digunakan sebagai titik awal invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, dan kemudian menampung rudal nuklir taktis milik Moskow.