Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya mengajukan gugatan pencemaran nama baik dan fitnah yang menuduh New York Times secara sengaja menerbitkan artikel opini palsu yang menyebut Rusia dan tim kampanye Trump memiliki kesepakatan dalam pemilihan umum AS pada 2016 lalu.
Dilansir dari Reuters, dalam eskalasi pertempuran yang telah berjalan lama antara Trump dengan media ini, seorang pejabat tim kampanye mengatakan gugatan itu diajukan di pengadilan negara bagian di New York.
Baca Juga: China punya miliarder terbanyak di dunia, Jack Ma masih jadi pemimpinnya
Ditanya tentang gugatan itu pada konferensi pers Gedung Putih Rabu malam, Trump mengatakan New York Times telah banyak melakukan kesalahan selama beberapa tahun terakhir.
Trump mengatakan bahwa dia akan membiarkan gugatan tersebut berjalan hingga ke pengadilan. "Dan akan ada lagi gugatan lain yang akan menyusul," katanya.
Secara terpisah, Trump menyerang dua media lain yang sering dikritiknya yakni CNN dan MSNBC debfab menuduh mereka memberitakan bahaya dari virus corona dengan cara yang buruk hingga mengganggu pasar keuangan.
Baca Juga: Virus corona menyebar cepat di Korsel, latihan militer dengan AS ditunda
Sebuah pernyataan dari tim kampanye Trump mengatakan bahwa tujuan gugatan terhadap Times ini adalah untuk meminta surat kabar tersebut bertanggung jawab karena secara sengaja menerbitkan pernyataan palsu terhadap kampanye Trump.
Gugatan tersebut berkaitan dengan artikel opini pada 27 Maret 2019 yang ditulis oleh Max Frankel, yang pernah menjabat sebagai editor eksekutif New York Times dari tahun 1986 hingga 1994.
Rancangan salinan gugatan yang dilampirkan pada rilis berita kampanye tersebut menuduh surat kabar itu sangat menentang dan membenci kampanye Trump dan mengutip apa yang mereka sebut sebagai "kegembiraan Times untuk secara tidak patut mempengaruhi pemilihan presiden pada November 2020."
Baca Juga: Virus corona menyebar lebih cepat di luar China, Asia laporkan ratusan kasus baru
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara New York Times mengatakan kampanye Trump telah berpaling ke pengadilan untuk mencoba menghukum penulis opini karena memiliki pendapat yang mereka anggap tidak dapat diterima.
"Untungnya, hukum melindungi hak orang Amerika untuk mengekspresikan penilaian dan kesimpulan mereka, terutama tentang peristiwa-peristiwa yang penting bagi publik. Kami berharap dapat membuktikan hal itu dalam kasus ini," tulisnya.