kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jendral AS tepis dugaan virus corona sebagai senjata biologis buatan China


Rabu, 15 April 2020 / 12:53 WIB
Jendral AS tepis dugaan virus corona sebagai senjata biologis buatan China
ILUSTRASI. Seorang?petugas berjalan melewati sebuah sketsa Presiden China Xi Jinping memakai masker pelindung di tembok bangsal Rumah Sakit Leishenshan, sebuah rumah sakit sementara untuk penanganan pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19), di Wuhan, provinsi


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Seorang jenderal AS mengatakan bukti bahwa virus corona berasal dari laboratorium penelitian China tidaklah cukup kuat.

Hal ini menyusul laporan bahwa para pejabat AS memperingatkan masalah keamanan di fasilitas penelitian di kota Wuhan pada dua tahun lalu.

Baca Juga: Studi baru: Virus corona bisa menyebar dua kali lebih cepat dari perkiraan sebelumnya

"Kami memiliki banyak intelijen yang memperhatikan hal itu. Pada titik ini tidak dapat disimpulkan, meskipun bobot bukti tampaknya menunjukkan hal yang alami. Tapi kami tidak tahu pasti," kata Ketua Umum Gabungan Jenderal AS Mark Milley dikutip South China Morning Post dari Politico.

Komentar itu muncul beberapa jam setelah The Washington Post melaporkan bahwa para pejabat AS khawatir tentang keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Wuhan yang sedang melakukan studi tentang virus corona dari kelelawar.

Menurut laporan itu, para pejabat AS yang telah mengunjungi lab tersebut mengirimkan kabel diplomatik pada Januari 2018 ke Washington yang memperingatkan tentang keselamatan dan kelemahan manajemen di lab tersebut.

Baca Juga: Peneliti: Mutasi baru virus corona bisa bikin usaha pembuatan vaksin jadi sia-sia

Selain itu juga bahwa pekerjaan fasilitas pada kelelawar mewakili risiko pandemi seperti Sars.

Penilaian Milley berbeda dengan penilaian Brigadir Jenderal Paul Friedrichs, yang menepis gagasan bahwa virus ini berasal dari laboratorium sebagai bagian dari eksperimen yang melibatkan senjata biologis.

"Supaya jadi jelas, tidak ada yang seperti itu," kata Friedrichs yang juga merupakan ahli bedah di Staf Gabungan Militer pada 6 April lalu.

Baca Juga: Peneliti Harvard sebut virus corona bisa menyebar hingga dua tahun ke depan

“Seseorang bertanya kepada saya apakah saya khawatir. Itu bukan sesuatu yang saya khawatirkan," kata dia.

"Saya pikir, saat ini yang kami khawatirkan adalah bagaimana kami memperlakukan orang yang sakit, bagaimana kami mencegah orang jatuh sakit. Tapi saya tidak khawatir tentang virus ini sebagai senjata biologis," tegasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×