Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sejumlah negara di dunia serius mengembangkan bisnis semikonduktor di dalam negeri. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat kendali atas rantai pasokan cip. Strategi ini dilakukan karena saat pandemi Covid-19 dan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) serta China, pasokan cip sempat terganggu.
Jepang misalnya, menggelontorkan dana untuk membantu perusahaan mengembangkan bisnis semikonduktor di dalam negeri. Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang mengumumkan akan menyediakan dana ¥ 590 miliar, setara dengan Rp 61,95 triliun, untuk pembuat cip Rapidus di tahun fiskal 2024. Dana tersebut digunakan untuk mendorong manufaktur semikonduktor canggih dalam negeri.
Baca Juga: Terkait Bisnis Chip, Ini Kritik Keras China kepada Amerika
Kementerian Perdagangan Jepang, dalam laporan Nikkei, sebelumnya menjelaskan, pendanaan tersebut telah mendapat restu dari pemerintah. Sebelumnya, Jepang telah memberikan subsidi sebesar ¥ 330 miliar kepada Rapidus pada akhir tahun 2020. Dana tersebut digunakan untuk memulai produksi massal cip 2-nanometer mutakhir kala itu.
Teknologi berkembang
Bantuan Jepang ini juga akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan proses back-end, seperti pengemasan cip dengan anggaran lebih dari ¥ 50 miliar. Ini merupakan subsidi pertama di Jepang untuk jenis ini.
Selama ini, industri pembuatan cip berfokus pada pengembangan sirkuit yang lebih kecil untuk meningkatkan kinerja. Namun teknologi back-end, seperti penumpukan cip dan chiplet modular, yang menggabungkan beberapa semikonduktor, kini terus berkembang dan menjadi kunci persaingan di masa depan.
Sebelumnya, pemerintah Jepang telah membantu Rapidus untuk manufaktur front-end atau produksi wafer sirkuit aktual. Dalam pengembangan ini, Rapidius menjalin kemitraan dengan perusahaan riset semikonduktor Belgia, Imec.
Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini memiliki sejumlah investor, di antaranya adalah Toyota Motor dan Nippon Telegraph & Telephone. Rapidus yang dipimpin oleh para veteran industri cip ini menargetkan produksi massal cip mutakhir akan dimulai pada tahun 2027. Rapidius juga menjalin kemitraan dengan IBM dan akan membangun pabrik di pulau utara Hokkaido.
Baca Juga: AS dan Jepang Bangun Kerja Sama yang Lebih Erat Kembangkan Bisnis AI & Semikonduktor
Di bulan lalu, Jepang juga memberi bantuan kepada perusahaan cip TSMC, melalui anak usahanya Japan Advanced Semiconductor Manufacturing. Nilai bantuannya ¥ 732 miliar, atau setara Rp 76,86 triliun, untuk membangun pabrik kedua di Jepang.