Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akhirnya secara resmi melayangkan aduan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan China yang melarang impor produk makanan laut dari Jepang. Langkah ini diambil Beijing karena meragukan kualitas laut Jepang yang tercampur dengan limbah air PLTN Fukushima.
Mengutip Reuters, Kementerian Luar Negeri Jepang pada hari Senin (4/9) mengatakan kepada WTO bahwa kebijakan perdagangan China tersebut sama sekali tidak dapat diterima.
Setelah ini Jepang berencana untuk menjelaskan posisinya di komite WTO yang berkaitan dengan masalah tersebut dan kembali mendesak China untuk segera mencabut larangan impor.
Baca Juga: PM Jepang Santap Seafood Fukushima, Tepis Kekhawatiran Atas Limbah Nuklir
Jepang juga akan menjelaskan keamanan air limbah PLTN Fukushima di beberapa forum diplomatik bulan ini, termasuk KTT ASEAN di Indonesia dan KTT G20 di India.
Pemimpin negara Jepang dan China akan hadir di kedua forum tersebut, namun sampai saat ini belum ada rencana untuk pertemuan langsung.
"Tidak ada yang diputuskan tentang pertemuan para pemimpin Jepang-China. Jepang akan menjelaskan keamanan air yang dilepaskan di forum diplomatik," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, pada hari Selasa (5/9).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Chin Li Qiang akan menghadiri KTT ASEAN dan G20. Presiden China Xi Jinping tidak hadir pada kedua KTT terebut.
Baca Juga: China Blokir Produk Seafood Jepang Buntut Pembuangan Limbah PLTN Fukushima
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengatakan bahwa pihaknya telah meminta China untuk mengadakan diskusi mengenai larangan impor. Jepang meminta diskusi ini dilakukan berdasarkan pakta perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
Jepang memastikan bahwa pelepasan air limbah PLTN telah aman. Mereka juga memastikan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga telah menyimpulkan bahwa dampak yang akan ditimbulkan terhadap manusia dan lingkungan dapat diabaikan.
Pasar China juga sangat penting bagi Jepang yang mengekspor produk laut senilai sekitar US$600 juta ke China pada tahun 2022, menjadikannya pasar ekspor terbesar bagi Jepang.