Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pemerintah Jepang pada akhirnya mengumumkan penggelontoran stimulus senilai 750 miliar yen atau setara dengan US$ 9,4 miliar. Keputusan ini dilakukan dengan tujuan mendongkrak pertumbuhan Negeri Sakura setelah indeks harga konsumen menurun dan terjadi kebuntuan pada legislasi yang mengancam kegagalan penjualan surat utang pemerintah.
Pemerintah Jepang menjelaskan, seiring dilakukannya pemblokiran mengenai legislasi keuangan, sejumlah dana ekstra akan diambil dari anggaran simpanan. Kementrian Keuangan Jepang akan menggelar pertemuan dengan dealer utama sore ini untuk membahas mengenai ketidakjelasan jadwal penjualan obligasi.
Seiji Maehara, Menteri Perekonomian Jepang mengungkapkan, stimulus yang diumumkan pada hari ini akan mendongkrak nilai Produk Domestik Jepang sebesar 0,1 percentage poin. Namun, Maehara tidak memberikan detil periodenya.
"Jepang membutuhkan stimulus yang lebih besar seiring perekonomian yang melambat lebih cepat ketimbang prediksi. Namun hal itu akan sulit seiring kebuntuan politik dan semakin memburuknya kondisi fiskal," jelas Yoshimasa Maruyama, chief economist Itochu Corp di Tokyo.
Sebelum pengumuman mengenai stimulus, yen sudah menyentuh level terlemah dalam empat bulan terakhir. Salah satu pemicunya adalah spekulasi investor bahwa Bank of Japan akan meningkatkan program pembelian aset senilai 10 triliun yen pada pertemuan 30 Oktober mendatang.
Pagi tadi, yen menyentuh level 80,38 per dollar AS. Pada pukul 12.11 waktu Tokyo, yen berada di level 80,13 per dollar. Sementara, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4%.