kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jerman desak Rusia lebih terbuka terkait kasus oposisi Kremlin yang diduga diracun


Senin, 31 Agustus 2020 / 19:02 WIB
Jerman desak Rusia lebih terbuka terkait kasus oposisi Kremlin yang diduga diracun
ILUSTRASI. ALexei Navalny tokoh oposisi Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Senin mengatakan Eropa tidak akan mengikuti kebijakan  Amerika Serikat di bawah Presiden AS Donald Trump yakni “America First”.

Dimana dengan program itu, AS terus menekan Rusia untuk berbuat lebih banyak guna mengklarifikasi kasus kritikus Kremlin, Alexei Navalny.

Baca Juga: Demo anti-Kremlin di Rusia telah berlangsung selama tujuh pekan

Berbicara di sebuah konferensi di Paris, Maas menyerukan solusi internasional lintas batas.

“Kesadaran inilah yang menjadikan multilateralisme sebagai landasan kebijakan luar negeri Eropa,” katanya sesuai dengan teks pidato yang telah disiapkan seperti dilansir Reuters, Senin (31/8).

Maas juga mengatakan bahwa "awan gelap" melayang di atas hubungan dengan Rusia, yang harus berkontribusi lebih untuk memperjelas kasus Navalny.

Baca Juga: Diduga diracun, pemimpin oposisi Rusia dalam kondisi serius di rumahsakit

Navalny diterbangkan ke rumah sakit Berlin untuk perawatan setelah jatuh sakit. Para pendukungnya curiga ia telah diracun.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×