kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jerman: Serang Infrastruktur Pertanian Ukraina, Rusia Berusaha Bangun Tekanan


Senin, 02 Mei 2022 / 17:13 WIB
Jerman: Serang Infrastruktur Pertanian Ukraina, Rusia Berusaha Bangun Tekanan
ILUSTRASI. Seorang petani Ukraina, Yuri mengenakan pelindung tubuh dan helm, bekerja di sebuah ladang pertanian, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Selasa (26/4/2022). REUTERS/Ueslei Marcelino.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - HAMBURG. Serangan Rusia terhadap infrastruktur pertanian Ukraina terlihat seperti upaya untuk mengurangi persaingan di pasar ekspor, Menteri Pertanian Jerman Cem Oezdemir mengatakan Senin (2/5).

Ukraina bisa kehilangan puluhan juta ton biji-bijian karena blokade Rusia terhadap pelabuhan di Laut Hitam, memicu krisis pangan yang akan melanda Eropa, Asia, dan Afrika, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Senin.

"Kami berulang kali menerima laporan tentang serangan Rusia yang menargetkan gudang biji-bijian, toko pupuk, infrastruktur dan daerah pertanian," kata Oezdemir, seperti dikutip Redaktionsnetzwerk Deutschland dan dilansir Reuters.

Hanya, Rusia membantah menargetkan wilayah sipil.

Baca Juga: Babak Baru Sanksi, Uni Eropa Berencana Larang Impor Minyak Rusia

Kecurigaan berkembang bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mencari cara untuk menyingkirkan Ukraina sebagai pesaing dalam jangka panjang, Oezdemir menyebutkan.

Rusia dan Ukraina secara tradisional merupakan pesaing utama di pasar biji-bijian global. Harga gandum global meningkat 40% sejak invasi Rusia pada 24 Februari di Ukraina, memotong pasokan yang tersedia di pasar dunia dari Laut Hitam.

Menurut data Dewan Biji-bijian Internasional (IGC), Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia pada musim 2020/21, menjual 44,7 juta ton di luar negeri. Volume ekspor turun tajam sejak invasi Rusia.

Baca Juga: Hari Kemenangan 9 Mei, Rusia Makin Tingkatkan Serangan di Ukraina?

"Dengan meningkatnya kelaparan di dunia, Rusia berusaha membangun tekanan," ungkap Oezdemir. "Pada saat yang sama, kenaikan besar-besaran harga pasar akan berguna bagi Rusia karena ini membawa uang baru ke negara itu".

Oezdemir menambahkan, dia akan membahas tentang bagaimana memberikan bantuan untuk Ukraina guna meningkatkan ekspor biji-bijiannya dalam pertemuan para menteri pertanian G7 pertengahan Mei nanti.

"Kita harus mencari metode transportasi alternatif," ujarnya. "Transportasi kereta api bisa menjadi metode untuk mengekspor lebih banyak biji-bijian, meskipun dengan banyak usaha dan dengan kapasitas terbatas".



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×