Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat menyatakan kesiapannya jika Iran bergerak untuk membalas dendam atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani.
Pemimpin Komando Sentral AS (CENTCOM) Jenderal McKenzie menerangkan mereka siap melindungi sekutu dan kepentingan mereka dari Teheran. "Kami sudah bersiap untuk bertindak jika dibutuhkan. Kami siap melindungi diri kami sendiri, sekutu, dan mitra di kawasan," kata McKenzie.
McKenzie melakukan kunjungan ke Timur Tengah sebelum peringatan kematian Qasem Soleimani di Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu. Dari lokasi rahasia, jenderal Marinir itu mengatakan berdasarkan penilaiannya, militer mereka berada dalam posisi yang menguntungkan.
"Persiapan kami sudah sangat baik untuk menghadapi Iran maupun proksinya jika mereka bergerak," terang McKenzie melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Teheran marah besar atas pembunuhan ilmuwan nuklir, AS-Iran di ambang perang?
Dia menuturkan sudah berkunjung ke Baghdad, dan bertemu kepala koalisi yang memerangi kelompok ekstremis, Jenderal Paul Calvert. Selain itu, McKenzie juga menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Irak, Jenderal Abdul Amir Yarallah, seperti dikutip AFP Minggu (20/12/2020).
McKenzie melanjutkan kunjungannya ke pasukan AS yang ditugaskan di pangkalan Al-Tarif, di selatan Suriah dan berbatasan dengan Yordania serta Irak.
Karena khawatir jika Teheran melakukan pembalasan atas pembunuhan Qasem Soleimani, McKenzie tidak mengumumkan kunjungannya itu.
Baca Juga: Jelang berakhir masa jabatan, Presiden Donald Trump pancing masalah di Timur Tengah
Begitu juga kunjungan jenderal Mark Milley, Chairman Gabungan Kepala Staf ke Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, dan Afghanistan.
"Saya sudah berbicara dengan semua komandan setiap hari soal ini (potensi serangan). Saya pikir kami akan siap," papar McKenzie.
Saat ini, Pentagon melakukan pengurangan pasukan sesuai perintah Presiden Donald Trump, dengan target 2.500 tentara dipulangkan dari tiap negara pada 15 Januari.
Meski begitu, di Irak Pentagon juga memberangkatkan kontingen lain untuk memastikan mereka bisa bertahan jika Iran melakukan serangan.
Baca Juga: Demi menggertak negara ini, Donald Trump kirimkan pesawat pembom
Kapal induk USS Nimitz juga berpatroli di Teluk sejak akhir November, dengan dua pesawat pembom B-52 baru-baru ini terbang di Timur Tengah.
Namun, pada Minggu serangan roket datang dan menghantam dekat Kedutaan AS di Baghdad. Meski menyebabkan kerusakan, serangan itu tak berdampak pada korban jiwa.
Sebelumnya, Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya dihantam rudal di kawasan Bandara Baghdad.
Komandan kesatuan elite di Garda Revolusi Iran tersebut tak hanya dicintai rakyat. Tapi juga digadang-gadang sebagai pemimpin tertinggi selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Sudah Bersiap jika Iran Membalas Kematian Jenderal Qasem Soleimani"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo