Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Begitu juga kunjungan jenderal Mark Milley, Chairman Gabungan Kepala Staf ke Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, dan Afghanistan.
"Saya sudah berbicara dengan semua komandan setiap hari soal ini (potensi serangan). Saya pikir kami akan siap," papar McKenzie.
Saat ini, Pentagon melakukan pengurangan pasukan sesuai perintah Presiden Donald Trump, dengan target 2.500 tentara dipulangkan dari tiap negara pada 15 Januari.
Meski begitu, di Irak Pentagon juga memberangkatkan kontingen lain untuk memastikan mereka bisa bertahan jika Iran melakukan serangan.
Baca Juga: Demi menggertak negara ini, Donald Trump kirimkan pesawat pembom
Kapal induk USS Nimitz juga berpatroli di Teluk sejak akhir November, dengan dua pesawat pembom B-52 baru-baru ini terbang di Timur Tengah.
Namun, pada Minggu serangan roket datang dan menghantam dekat Kedutaan AS di Baghdad. Meski menyebabkan kerusakan, serangan itu tak berdampak pada korban jiwa.
Sebelumnya, Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya dihantam rudal di kawasan Bandara Baghdad.
Komandan kesatuan elite di Garda Revolusi Iran tersebut tak hanya dicintai rakyat. Tapi juga digadang-gadang sebagai pemimpin tertinggi selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Sudah Bersiap jika Iran Membalas Kematian Jenderal Qasem Soleimani"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo