Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada saat itu, tim presiden yang akan datang dapat memperoleh buku pengarahan, memanfaatkan dana, dan mengirim perwakilan untuk mengunjungi lembaga pemerintah.
Pada hari Minggu, para ahli dalam transisi mengirim surat kepada administrator GSA, Emily Murphy, mendesaknya untuk mengakui Biden sebagai pemenang.
“Meskipun akan ada sengketa hukum yang membutuhkan ajudikasi, hasilnya cukup jelas bahwa proses transisi sekarang harus dimulai,” kata surat dari Pusat Transisi Presiden.
Baca Juga: Biden menang, media Pemerintah China: Hubungan AS-China jadi lebih mudah
GSA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa pihaknya memastikan kandidat yang menang cukup jelas berdasarkan proses yang ditetapkan dalam Konstitusi.
Ilmuwan politik mengatakan kepada Reuters bahwa mereka optimistis tentang ketahanan kerangka hukum ini.
Terlepas dari permusuhan antara Trump dan Biden di jalur kampanye, pemerintahan Trump awal tahun ini mematuhi persyaratan undang-undang untuk menyediakan ruang kantor federal dan sumber daya pemerintah untuk kampanye Biden.
Pejabat pemerintah bersumpah untuk menegakkan Konstitusi AS. "Sumpah ini pula yang mengharuskan mereka untuk mengakui Biden sebagai presiden yang akan datang jika dia memenangkan Electoral College, terlepas dari apa yang dikatakan Trump," kata Robert Chesney, seorang profesor hukum keamanan nasional di University of Texas.
Baca Juga: Gerak cepat, Joe Biden akan bentuk gugus tugas untuk tangani wabah corona
“Saya merasa sangat sulit untuk percaya bahwa militer, Dinas Rahasia, FBI, atau bagian lain dari birokrasi yang relevan akan sejalan dengan Trump jika Electoral College atau pengadilan mengatakan sebaliknya,” kata Chesney.