kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

J&J hanya didenda US$ 572,1 juta atas keterlibatan dalam krisis kecanduan opioid


Selasa, 27 Agustus 2019 / 16:53 WIB
J&J hanya didenda US$ 572,1 juta atas keterlibatan dalam krisis kecanduan opioid
ILUSTRASI. Johnson & Johnson


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Dalam persidangan selama tujuh minggu, Hakim Thad Balkman dari Pengadilan Distrik Cleveland County di Norman, Oklahoma mengatakan, pemasaran dan promosi J & J yang menyesatkan memasarkan obat penghilang rasa sakit Durageic dan Nucynta menciptakan gangguan publik.
"Krisis opioid adalah bahaya dan ancaman bagi warga Oklahoma," ujarnya.

Baca Juga: Korea Utara kembangkan hulu ledak agar tembus perisai rudal balistik Jepang

Oklahoma menginginkan J&J membantu mengatasi wabah epioid selama 30 tahun ke depan dengan mendanai program perawatan dan pencegahan kecanduan.

Sementara J&J mengatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan proses itu diperkirakan akan berlangsung hingga 2021. Perusahaan juga mengatakan Oklahoma gagal menunjukkan bahwa produk dan aktivitasnya telah menciptakan gangguan publik.

“Anda tidak dapat menuntut jalan keluar dari krisis penyalahgunaan opioi. Semua orang harus duduk bersama untuk mengatasi ini. Tetapi J&J tidak menyebabkan krisis opioid," Sabrina Strong, seorang pengacara untuk J&J.

Tuntutan terhadap J&J pertama kali dibawa oleh Jaksa Agung Oklahoma Mike Hunter. Dia menuduh bahwa praktik pemasaran J&J membantu memicu epidemi opioid dengan membanjiri pasar dengan obat penghilang rasa sakit.

Baca Juga: Presiden Iran tegaskan baru berunding dengan Trump kalau semua sanksi sudah dicabut

Persidangan terhadap J&J baru dilakukan setelah Oklahoma menyelesaikan klaim terhadap pembuat OxyContin, Purdue Pharma LP pada Maret sebesar US$ 270 juta dan Teva pada Mei lalu sebesar US$ 85 juta. Sehingga tinggal J&J sebagai satu-satunya terdakwa.




TERBARU

[X]
×