kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Joe Biden: Donald Trump adalah Pertanda Bahaya Bagi Demokrasi AS


Kamis, 27 April 2023 / 14:48 WIB
Joe Biden: Donald Trump adalah Pertanda Bahaya Bagi Demokrasi AS
ILUSTRASI. Hasil awal pemilihan Presiden AS dari sebuah bar di San Diego, California, AS, 3 November 2020. REUTERS/Mike Blake


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS, Joe Biden, menyebut Donald Trump akan membawa bahaya bagi demokrasi AS. Komentar tersebut keluar berkaitan dengan persaingan pada pemilu presiden tahun 2024 mendatang.

"Saya mungkin bukan satu-satunya, tapi saya mengenalnya dengan baik dan saya tahu bahaya yang dia hadirkan untuk demokrasi kita," kata Biden pada hari Rabu (26/4), seperti dikutip Reuters.

Biden mengajukan tawaran pencalonannya kembali pada hari Selasa (25/4). Biden berjanji akan melindungi kebebasan AS dari ekstremis yang terkait dengan Trump, merujuk pada kerusuhan di Capitol AS awal tahun 2021 silam.

Baca Juga: Korsel dan AS akan Berbagi Rencana Nuklir untuk Mempertahankan Diri dari Korut

Pada hari Rabu, Biden merilis iklan kampanye pemilihan kembali untuk tahun 2024. Dalam video kampanye tersebut, tim Biden menyelipkan kerusuhan 6 Januari di Capitol dan berfokus pada isu-isu seperti kekerasan senjata, aborsi, dan perlindungan demokrasi.

Iklan tersebut akan ditayangkan di saluran kabel nasional di Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin, negara-negara bagian yang kemungkinan akan menjadi medan pertempuran utama dan menentukan pemenang pemilihan presiden 2024.

Di tahun 2020, Biden berhasil menang di enam negara bagian tersebut.

Baca Juga: Tahun Depan, Joe Biden Siap Kembali Maju di Bursa Presiden AS

Iklan tersebut tidak secara langsung merujuk pada Partai Republik, namun merujuk pada gerakan ekstrem yang berupaya membatalkan pemilu.

Biden mengatakan bahwa dia masih akan mencalonkan diri pada tahun 2024 bahkan jika Trump tidak ikut bersaing. Dirinya yakin posisinya saat ini cukup menguntungkan.

"Saya melihat dengan saksama sebelum saya memutuskan untuk maju dan saya merasa baik, saya merasa senang dengan prospeknya dan saya pikir kami hampir benar-benar berbelok dengan cara yang sudah lama tidak kami lakukan," lanjut Biden.

Biden mengatakan masih banyak yang perlu dia lakukan untuk memposisikan Amerika Serikat sehingga bisa aman secara ekonomi dan politik untuk waktu yang lama.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×