kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Joe Biden lebih pilih berdiplomasi dengan Raja Salman dibanding Putra Mahkota Arab


Rabu, 17 Februari 2021 / 05:32 WIB
Joe Biden lebih pilih berdiplomasi dengan Raja Salman dibanding Putra Mahkota Arab
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden akan melakukan diplomasi melalui Raja Saudi Salman bin Abdulaziz daripada putranya Putra Mahkota Mohammed bin Salman. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengalihkan hubungan AS dengan Arab Saudi. Menurut pernyataan resmi Gedung Putih, Selasa (16/2/2021), Biden akan melakukan diplomasi melalui Raja Saudi Salman bin Abdulaziz daripada putranya Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Reuters memberitakan, pengumuman oleh juru bicara Gedung Putih Jen Psaki adalah pembalikan arah secara tiba-tiba dalam kebijakan AS dari pemimpin pendahulu AS yang berasal dari Partai Republik, Presiden Donald Trump, yang mempertahankan kontak tetap dengan putra mahkota.

"Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan kami dengan Arab Saudi," kata Psaki kepada wartawan seperti yang dilansir Reuters.

Meski pernyataannya tentang putra mahkota kemungkinan akan dilihat sebagai penghinaan, Psaki bergerak untuk menjelaskan kontroversi lain di wilayah tersebut, dengan mengatakan Biden akan segera melakukan percakapan telepon pertamanya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Dirusak Trump, Biden ingin revitalisasi komitmen terhadap NATO

Putra mahkota Arab Saudi, yang secara luas disebut sebagai MbS, dianggap oleh banyak orang sebagai pemimpin de facto Arab Saudi dan penerus takhta yang dipegang oleh Raja Salman yang berusia 85 tahun. Martabatnya tercoreng setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 di tangan personel keamanan Saudi yang dianggap dekat dengan putra mahkota.

Gedung Putih telah menekan Arab Saudi untuk memperbaiki catatannya tentang hak asasi manusia, termasuk pembebasan tahanan politik seperti pembela hak perempuan dari penjara.

Baca Juga: Melania Trump cemburu dengan Jill Biden, ini gara-garanya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×