kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Joe Biden ungguli Trump, tapi kompetisi di negara bagian utama amat ketat


Sabtu, 26 September 2020 / 09:30 WIB
Joe Biden ungguli Trump, tapi kompetisi di negara bagian utama amat ketat
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Jalan Donald Trump untuk terpilih lagi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tampaknya berat. Menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos di tiga negara bagian yang jadi kunci menunjukkan calon Partai Demokrat Joe Biden unggul tipis atas Trump.

Jajak pendapat secara online yang dilakukan awal September 2020 dan dirilis minggu ini menemukan, Biden memimpin dengan 1 poin persentase di Arizona, 3 poin di Pennsylvania dan 5 poin di Wisconsin dan Michigan.

Negara-negara bagian ini sangat penting untuk menentukan siapa yang memenangkan pemilu 3 November mendatang, mengingat jumlah populasi dan potensi mereka untuk beralih ke salah satu partai.

Di masing-masing negara bagian, perbedaan antara kedua kandidat sangat tipis yang berarti bahwa tidak ada kandidat yang memiliki keunggulan yang jelas.

Baca Juga: Jika kalah dalam Pilpres AS, Trump tolak meletakkan jabatan dengan damai

Secara nasional, Reuters / Ipsos terbaru yang dilakukan pada hari Senin dan Selasa menempatkan keunggulan Biden atas Trump sebesar 8 poin persentase di antara semua kemungkinan pemilih.

Secara keseluruhan, survei negara bagian dan nasional menunjukkan pemilu 2020 mungkin berakhir dengan hasil beragam yang sama seperti 2016, dengan Demokrat menerima mayoritas suara, tetapi Partai Republik memenangkan electoral college dan menang pemilihan presiden.

Sementara Biden memiliki keuntungan awal dalam memenangkan suara rakyat nasional, Trump memiliki peluang yang hampir sama untuk memenangkan di sejumlah negara bagian lain.

Jajak pendapat juga menemukan beberapa perubahan penting dalam opini tahun ini di kalangan pemilih AS.

Biden mampu mengurangi dominasi Trump atas salah satu blok pemilih terbesar di Amerika: kulit putih tanpa gelar sarjana.

Namun para pemilih swing-state lebih cenderung melihat Trump lebih baik daripada Biden dalam mengelola ekonomi AS.

Baca Juga: Trump janjikan vaksin tersedia November, Joe Biden: Itu tidak rasional!

Dukungan untuk Biden di antara orang kulit putih non-perguruan tinggi naik 10 poin persentase secara nasional, dalam hasil jajak pendapat Reuters / Ipsos bulan ini dibandingkan dengan dukungan untuk Demokrat Hillary Clinton dalam jajak pendapat 2016.

Ketika ditanya siapa yang akan mereka dukung untuk presiden, 50% dari pemilih kulit putih non-perguruan tinggi mengatakan mereka mendukung Trump, sementara 41% mendukung Biden. Empat tahun lalu, 61% kulit putih non-perguruan tinggi memilih Trump dan 31% untuk Clinton.

Pergeseran ini terjadi juga di antara orang kulit putih non-perguruan tinggi di negara bagian yang jadi medan pertempuran. Di Florida, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, empat dari 10 pemilih kulit putih non-perguruan tinggi mengatakan mereka mendukung Biden tahun ini, yang naik dari 2016 ketika Clinton didukung oleh sekitar tiga dari 10 orang kulit putih non-perguruan tinggi di negara bagian tersebut.

Selanjutnya: 3.500 Perusahaan AS menggugat Trump atas tarif barang China




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×