Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kepala Strategi Pasar Global JP Morgan Marko Kolanovic mengatakan, saham Amerika Serikat diperkirakan naik hingga 7% pekan depan karena investor menyeimbangkan kembali portofolio mereka setelah paruh pertama tahun ini.
Mengutip Reuters, Jumat (24/6), pekan depan menandai akhir bulan dan akhir kuartal II, sekaligus akhir semester I-2022 menjadi waktu yang sibuk bagi investor dengan portofolio tetap, yang harus menyeimbangkan kembali eksposur aset mereka untuk memperhitungkan pergerakan pasar masa lalu.
Dalam catatannya, ahli strategi J.P. Morgan yang dipimpin oleh Kolanovic mengatakan, sementara rebalancing portofolio ini biasanya tidak cenderung menjadi pendorong utama pasar, mereka dapat mengambil peran yang lebih penting ketika pergerakan pasar melalui jendela penyeimbangan kembali besar dan dalam arah yang sama.
Baca Juga: Saham-Saham Rekomendasi Analis di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi AS
Indeks S&P 500 turun sekitar 14% untuk periode kuartal-to-date, dan turun 18% untuk tahun ini, karena investor telah ketakutan oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif yang bertujuan untuk menahan lonjakan inflasi.
Sementara itu, obligasi, yang biasanya menawarkan bantuan investor pada saat volatilitas juga telah dijual, karena kenaikan inflasi membuat investor gelisah.
Indeks Obligasi Agregat Bloomberg AS turun sekitar 12% untuk tahun ini, dan turun sekitar 6% sejauh kuartal ini.
"Selain itu, pasar berada dalam kondisi oversold, saldo kas berada pada level rekor, dan aktivitas shorting pasar baru-baru ini mencapai level yang tidak terlihat sejak 2008," kata Kolanovic.
Baca Juga: Wall Street Rally, Investor Bertaruh Pada Kenaikan Suku Bunga The Fed
Berdasarkan bagaimana pasar bereaksi selama rebalancing baru-baru ini, termasuk pada akhir kuartal pertama dan menjelang akhir Mei, ketika saham memangkas kerugian saat periode kuartal dan akhir bulan mendekat, Kolanovic memperkirakan ekuitas akan naik 7% minggu depan dan obligasi akan naik. merasakan tekanan ke bawah yang sedang.
"Tentu saja, rebalancing bukan satu-satunya pendorong dan perkiraan langkah itu mengasumsikan 'semuanya sama,'" kata Kolanovic.
