kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

JPMorgan Percaya Diri, Laba Kuartal III Bakal Melampaui Ekspektasi


Selasa, 14 Oktober 2025 / 19:37 WIB
JPMorgan Percaya Diri, Laba Kuartal III Bakal Melampaui Ekspektasi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of JPMorgan Chase & Co (JPM) is seen in Los Angeles, California, United States, on October 12, 2010. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. JPMorgan Chase menaikkan proyeksi pendapatan bunga bersih alias net interest income (NII) untuk tahun 2025. Kenaikan ini setelah JP Morgan mencatat pertumbuhan kinerja di divisi perdagangan dan investment banking pada kuartal III, yang membuat laba perusahaan melampaui perkiraan analis.

Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga AS dan ketahanan ekonomi meskipun ada risiko perang dagang telah mendorong banyak perusahaan melakukan aksi korporasi besar seperti merger, akuisisi, dan penawaran saham. Hal ini turut mendongkrak pendapatan dari bisnis perbankan investasi di seluruh Wall Street.

CEO JPMorgan, Jamie Dimon menyatakan bahwa ekonomi AS masih tetap tangguh, meskipun ada tanda-tanda perlambatan, terutama dalam pertumbuhan lapangan kerja. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketidakpastian global seperti kondisi geopolitik, tarif perdagangan, harga aset tinggi, dan potensi inflasi yang menetap masih menjadi risiko utama.

Baca Juga: CEO JPMorgan Jamie Dimon Peringatkan Risiko Koreksi Besar di Pasar Saham AS

Selama kuartal ini, para trader JPMorgan memanfaatkan pergerakan pasar saham yang mencapai rekor tertinggi. Pendapatan dari divisi market yang mencakup perdagangan saham dan obligasi naik 25% menjadi US$ 8,9 miliar, rekor tertinggi untuk kuartal ketiga.

Sebagai bank besar, JPMorgan menjadi salah satu indikator utama untuk melihat kondisi ekonomi AS melalui data konsumsi, pinjaman, dan aktivitas bisnis.

Pendapatan bunga bersih naik 2% pada kuartal ketiga menjadi US$ 24,1 miliar. Bank ini kini memperkirakan NII sepanjang tahun 2025 mencapai sekitar US$ 95,8 miliar, naik dari estimasi sebelumnya sebesar US$ 95,5 miliar dan lebih tinggi dari ekspektasi analis yang rata-rata memprediksi US$ 95,4 miliar.

Untuk kuartal keempat, JPMorgan memperkirakan NII (tidak termasuk divisi pasar) sebesar US$ 23,5 miliar. Sementara untuk tahun 2026, mereka memproyeksikan NII sebesar US$ 95 miliar, ditopang pertumbuhan neraca keuangan meski dipengaruhi suku bunga yang lebih rendah.

Laba bersih JPMorgan pada kuartal ketiga tercatat US$ 5,07 per saham, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan US$ 4,84 per saham.

Bank pesaingnya, Wells Fargo, juga melaporkan laba kuartal ketiga yang melebihi ekspektasi Wall Street.

Aktivitas merger dan akuisisi kembali meningkat tahun ini setelah sempat melambat pada April, seiring banyak perusahaan memanfaatkan pasar saham yang sedang menguat.

Pendapatan dari biaya perbankan investasi di JPMorgan naik 16% pada kuartal ketiga. Pendapatan dari perdagangan saham melonjak 33% menjadi US$ 3,3 miliar, dan dari perdagangan obligasi naik 21% menjadi US$ 5,6 miliar, terutama karena pendapatan tinggi dari produk berbasis suku bunga, kredit, dan sekuritisasi.

Baca Juga: Bos JPMorgan Bertemu Menkeu Purbaya, Apa yang Dibahas?

JPMorgan tercatat sebagai pengumpul biaya perbankan investasi terbesar dibandingkan para pesaingnya tahun ini, menurut data Dealogic.

Ke depan, ketidakpastian mengenai suku bunga dan potensi penutupan pemerintahan AS (government shutdown) dapat memicu volatilitas pasar yang justru bisa memberi keuntungan bagi bisnis perdagangan bank-bank besar.

JPMorgan juga mengumumkan rencana untuk merekrut lebih banyak bankir dan berinvestasi hingga US$ 10 miliar ke perusahaan-perusahaan AS yang dinilai penting bagi keamanan nasional dan ketahanan ekonomi, sebagai bagian dari komitmen investasi senilai US$ 1,5 triliun.

Secara keseluruhan, pendapatan JPMorgan naik 9% menjadi US$ 47,1 miliar pada kuartal ketiga.

Selanjutnya: Keseimbangan Primer Masih Catatkan Surplus, Ekonom: Penyerapan Belanja Lambat

Menarik Dibaca: Sentimen Positif Pasar Kripto di Tengah Tekanan Penambahan Tarif Impor AS ke China




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×