kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jumlah hulu ledak nuklir dunia menembus angka 13.130 pada Juni 2021


Kamis, 01 Juli 2021 / 12:16 WIB
Jumlah hulu ledak nuklir dunia menembus angka 13.130 pada Juni 2021
ILUSTRASI. Simbol nuklir di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina, 28 Maret 2016.


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NAGASAKI. Peneliti dari Universitas Nagasaki, Jepang, memperkirakan, jumlah hulu ledak nuklir global saat ini telah mencapai 13.130 per Juni 2021. Meski tinggi, jumlah ini turun sekitar 280 dari periode yang sama di 2020.

Dilansir dari Kyodo, para peneliti menduga penurunan jumlah hulu ledak nuklir ini didorong oleh upaya untuk mengurangi dan memodernisasi persenjataan di tengah-tengah ketegangan antara kekuatan nuklir utama dunia.

Pusat Penelitian untuk Penghapusan Senjata Nuklir Universitas Nagasaki dalam laporannya Juni lalu mengatakan, jumlah hulu ledak yang berkurang tidak menunjukkan perlambatan perlombaan senjata nuklir. Sebab, hulu ledak dalam persediaan militer tidak berkurang di sembilan negara.

Dari total lebih dari 13.000 tersebut, jumlah hulu ledak dalam persediaan militer global justru naik menjadi 9.615, dari sebelumnya 9.346. Rusia dan Amerika Serikat jadi pemilik terbanyak dengan sumbangan hingga 86%.

"Perlombaan senjata nuklir sedang berlangsung kembali antara Amerika Serikat dan Rusia, karena ketegangan dan konflik tiga arah termasuk China terus berlanjut," kata Keiko Nakamura, profesor yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Baca Juga: KTT AS-Rusia: Biden dan Putin bicarakan keamanan siber hingga kontrol senjata

Dari sembilan negara bersenjata nuklir, Rusia memiliki jumlah hulu ledak terbanyak, mencapai 6.260. Diikuti oleh Amerika Serikat dengan 5.550 dan China sebanyak 350 hulu ledak.

Sisanya, Prancis dengan 290, Inggris dengan 225, Pakistan dengan 165, India dengan 160, Israel dengan 90, dan Korea Utara dengan 40 hulu ledak nuklir.

China dan Inggris masing-masing menambah 30 hulu ledak dibanding tahun sebelumnya. Sementara Pakistan, India, dan Korea Utara masing-masing menambahkan sekitar 5 hingga 10 hulu ledak.

Rusia dan AS sebagai pemilik hulu ledak nuklir terbanyak pada Februari lalu memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (New START) yang membatasi kepemilikan senjata nuklir. Mereka sepakat untuk memperpanjang perjanjian sampai 5 tahun lagi.

Berbanding terbalik dengan itu, Inggris pada Maret lalu memutuskan untuk menaikkan batas hulu ledak nuklirnya menjadi 260 dari 180, dengan alasan untuk mengatasi risiko kelompok teroris meluncurkan serangan kimia, biologi, bahkan nuklir.

Selanjutnya: 2.000 Senjata nuklir dalam keadaan siaga di seluruh dunia, AS dan Rusia mendominasi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×