Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kementerian Kesehatan menyebutkan, angka kematian akibat virus corona di rumahsakit Inggris bertambah 761 menjadi 12.868 orang pada Selasa (14/4) sore waktu setempat. Ini belum menghitung kematian di luar rumah sakit.
Pembatasan paling ketat dalam sejarah masa damai di Inggris telah secara efektif menutup sebagian besar ekonomi negeri Ratu Elizabeth II. Dan, Inggris sedang menuju ke arah resesi terdalam dalam tiga abad terakhir.
Ketika para pemimpin di seluruh dunia mulai mempertimbangkan cara-cara untuk keluar dari penguncian, para ahli epidemiologi telah memperingatkan bahwa gelombang kedua wabah virus corona bisa membahayakan orang yang lemah dan lanjut usia.
Baca Juga: Dalam dua pekan, jumlah infeksi virus corona di dunia melonjak 1 juta kasus
Neil Ferguson, profesor biologi matematika di Imperial College London yang menjadi penasihat pemerintah, mengatakan, Inggris harus mempertahankan beberapa tingkat jarak sosial sampai vaksin untuk virus corona tersedia.
"Itu tidak akan kembali normal," sebut Ferguson kepada Radio BBC. "Kita harus menjaga beberapa tingkat jarak sosial, tingkat jarak sosial yang signifikan, mungkin tanpa batas waktu sampai kita benar-benar memiliki vaksin".
"Jika kita terlalu santai, kita akan melihat kebangkitan dalam transmisi (virus corona)," ujarnya. "Jika kita ingin membuka kembali sekolah, membiarkan orang-orang kembali bekerja, maka kita menghadapi penularan dengan cara lain".