kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.319   21,00   0,13%
  • IDX 7.244   62,62   0,87%
  • KOMPAS100 1.070   11,61   1,10%
  • LQ45 843   8,88   1,06%
  • ISSI 216   2,74   1,28%
  • IDX30 434   4,36   1,01%
  • IDXHIDIV20 519   6,65   1,30%
  • IDX80 122   1,36   1,13%
  • IDXV30 124   0,70   0,57%
  • IDXQ30 143   1,85   1,31%

Jumlah Penduduk China Mulai Menyusut pada 2025, Ini Penyebabnya


Selasa, 02 Agustus 2022 / 15:43 WIB
Jumlah Penduduk China Mulai Menyusut pada 2025, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Jumlah Penduduk China akan mulai menyusut pada 2025. REUTERS/Aly Song.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Populasi China akan mulai menyusut pada 2025. Negara berpenduduk terpadat di dunia ini telah bergulat dengan krisis demografi yang mengancam.

Sebab, China menghadapi angkatan kerja yang menua dengan cepat, ekonomi yang melambat, dan pertumbuhan populasi terlemah dalam beberapa dasawarsa.

Dan, meskipun pemerintah melonggarkan "kebijakan satu anak" yang ketat pada tahun 2016 dan tahun lalu mengizinkan pasangan untuk memiliki tiga anak, tingkat kelahiran di China telah jatuh ke rekor terendah.

"Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk melambat secara signifikan, dan akan memasuki tahap pertumbuhan negatif pada periode Rencana Lima Tahun ke-14," kata Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Senin (1/8).

Rencana Lima Tahun ke-14 merujuk periode antara tahun 2021 dan 2025.

Baca Juga: PBB: Negara Ini akan Salip China sebagai Negara Terpadat di Dunia pada 2023

Pada Januari lalu, Pemerintah China memperkirakan, populasi memasuki pertumbuhan nol "atau bahkan negatif" dalam rentang lima tahun itu.

"Saat ini, sistem kebijakan negara kita untuk dukungan persalinan tidak sempurna, dan ada kesenjangan besar dengan perkembangan populasi dan harapan masyarakat," ungkap NHC, seperti dikutip Channel News Asia.

Tingkat kesuburan China turun di bawah 1,3 dalam beberapa tahun terakhir. China akan memasuki tahap penuaan parah sekitar 2035, dengan lebih dari 30% populasi berusia lebih dari 60 tahun.

Jumlah anggota keluarga di China juga menyusut, "melemahkan" fungsi pensiun dan pengasuhan anak, menurut NHC.

Mereka pun menyerukan peningkatan dukungan membesarkan anak dan kebijakan perumahan, pendidikan, serta perpajakan untuk membantu mengurangi beban keluarga.

Baca Juga: Impor China Bulan Lalu Turun Tajam, Jalan Bergelombang Pemulihan Ekonomi Ada di Depan

Pihak berwenang di beberapa bagian China sudah memperkenalkan kebijakan ramah keluarga dalam upaya untuk memerangi tingkat kelahiran yang melambat.

Kota Hangzhou mengumumkan pada Senin, keluarga dengan tiga anak akan bisa meminjam 20% lebih banyak dari batas maksimum ketika mengajukan kredit perumahan untuk pertama kalinya.

Biaya hidup yang lebih tinggi dan pergeseran budaya saat orang tumbuh terbiasa dengan keluarga yang lebih kecil disebut-sebut sebagai alasan di balik jumlah kelahiran yang lebih rendah.

Populasi global akan mencapai delapan miliar pada November 2022, menurut proyeksi PBB, dengan India di jalur untuk melampaui China sebagai negara terpadat di dunia di 2023.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×