Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia pada 2023, sebuah laporan PBB mengatakan pada Senin (11/7). Hanya, PBB memperingatkan, tingkat kesuburan yang tinggi bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.
Menurut Laporan PBB yang rilis pada Hari Populasi Dunia, populasi dunia bakal mencapai 8 miliar pada 15 November tahun ini, kemudian bisa tumbuh menjadi 8,5 miliar di 2030 dan 10,4 miliar pada 2100, karena laju kematian melambat.
Populasi India mencapai 1,21 miliar pada 2011, menurut sensus negeri Sungai Gangga, yang mereka lakukan sekali dalam satu dekade. Pemerintah India menunda sensus penduduk tahun 2021 karena pandemi Covid-19.
Sementara PBB memproyeksikan, penduduk India di 2022 lebih dari 1,4 miliar.
Populasi dunia tumbuh pada laju paling lambat sejak 1950, setelah turun di bawah 1% pada 2020, laporan PBB menyebutkan, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Efek Pandemi Covid-19, Populasi Uni Eropa Menyusut untuk Tahun Kedua Berturut-turut
Pada 2021, rata-rata tingkat kesuburan penduduk dunia mencapai 2,3 kelahiran per wanita selama hidup, setelah turun dari sekitar 5 kelahiran di 1950.
PBB memperkirakan, tingkat kesuburan global menurun lebih jauh menjadi 2,1 kelahiran per wanita pada 2050.
"Ini adalah kesempatan untuk merayakan keragaman kita, mengakui kemanusiaan kita bersama, dan mengagumi kemajuan dalam kesehatan yang telah memperpanjang rentang hidup dan secara dramatis mengurangi angka kematian ibu dan anak," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Tapi, pertumbuhan populasi adalah pengingat tanggungjawab bersama untuk merawat planet ini, dan untuk "merefleksikan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain," ujarnya, seperti dilansir Reuters.
PBB mengatakan, lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global hingga 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara: Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Republik Bersatu Tanzania.