Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah kesehatan di tempat kerja semakin menjadi perhatian utama dalam diskusi mengenai hak-hak pekerja. Penelitian menunjukkan bahwa banyak pekerja yang memilih untuk tetap bekerja meskipun sedang sakit karena kekhawatiran terkait masalah finansial.
Hal ini memicu perdebatan mengenai pentingnya peningkatan pembayaran Cuti Sakit yang Dibayar (CSD), terutama di tengah biaya hidup yang semakin tinggi.
Dampak Kesehatan dan Ekonomi Pekerja yang Sakit
Berdasarkan temuan penelitian terbaru, sekitar 1 dari 10 pekerja yang sedang sakit memilih untuk kembali bekerja meskipun kondisinya belum pulih sepenuhnya. Keputusan ini didorong oleh kekhawatiran terkait dengan pendapatan mereka.
Baca Juga: Kekayaan Donald Trump Melonjak US$3,6 Miliar pada 2024 Meski Fluktuatif
Di banyak negara, CSD yang rendah menjadi salah satu alasan utama mengapa pekerja merasa terpaksa untuk tetap bekerja saat sedang sakit.
Keuangan sebagai Kendala Utama
Rata-rata CSD yang diterima pekerja di negara-negara maju, seperti Inggris, hanya sekitar £116.75 per minggu, yang dianggap sangat rendah. Meskipun ada rencana untuk menaikkan jumlah ini sedikit, kenaikan yang hanya sekitar £2 tidak cukup signifikan untuk mengatasi masalah mendasar.
Bagi pekerja yang memerlukan waktu lebih lama untuk pulih, 40% mengaku tidak merasa cukup mampu secara finansial untuk bertahan hidup dengan CSD yang ada.
Pekerja yang terpaksa kembali bekerja dalam keadaan sakit seringkali memperburuk kondisi kesehatan mereka. Sebanyak 12% dari mereka melaporkan bahwa mereka menjadi lebih sakit setelah kembali bekerja, yang akhirnya mengharuskan mereka untuk mengambil waktu cuti lebih lama.
Selain itu, penularan penyakit menular, seperti flu, juga semakin meningkat karena interaksi antara pekerja yang sakit dan rekan kerja mereka.
Solusi untuk Meningkatkan Pembayaran Cuti Sakit yang Dibayar
Peningkatan CSD harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan pembuat kebijakan di seluruh dunia. CSD yang lebih tinggi dapat memastikan bahwa pekerja tidak terpaksa memilih antara kesehatan dan kebutuhan ekonomi mereka.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk segera menyesuaikan kebijakan ini agar lebih mencerminkan biaya hidup yang semakin meningkat.
Baca Juga: Jalan Kaki Satu Jam Setiap Hari Dapat Menambah Enam Jam Umur Anda
Penurunan Penyebaran Penyakit Menular di Tempat Kerja
William Roberts, Direktur Utama dari Royal Society for Public Health, menyatakan bahwa sangat penting agar pekerja tidak dipaksa untuk memilih antara kesehatan mereka dan kesejahteraan finansial mereka.
Penyakit menular yang menyebar melalui interaksi dekat dapat mempengaruhi banyak orang di tempat kerja. Dengan memberikan CSD yang lebih tinggi, pekerja tidak perlu khawatir kembali bekerja saat sakit dan dapat menghindari penyebaran penyakit ke rekan-rekan mereka.
Pandemi Covid-19 mengajarkan kita pentingnya memiliki kebijakan yang mendukung pekerja untuk mengambil cuti sakit tanpa merasa tertekan secara finansial. Reformasi ini dapat membantu mengurangi beban ekonomi pada pekerja yang sedang berjuang melawan penyakit.
Prioritas Kebijakan: Meningkatkan CSD dari Hari Pertama
Salah satu perubahan penting yang perlu diterapkan adalah pengaturan agar CSD dibayar sejak hari pertama pekerja sakit, bukan setelah tiga hari seperti yang berlaku saat ini di beberapa negara. Kebijakan ini akan memberikan dukungan yang lebih baik kepada pekerja yang membutuhkan waktu untuk pulih, tanpa khawatir tentang dampak keuangan yang mereka hadapi.
Banyak serikat pekerja yang telah menyampaikan pendapat mereka tentang perlunya peningkatan CSD. Dalam surat yang ditujukan kepada Keir Starmer, dua puluh kepala serikat pekerja meminta agar pemerintah segera meningkatkan CSD untuk memastikan pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka tanpa harus mengorbankan kesehatan mereka.
Baca Juga: Elon Musk Bangun Kota Pribadi di Texas, Ratusan Warga Sudah Tinggal di Sana
Dampak Sosial dan Kesehatan dari Kebijakan CSD yang Lebih Baik
Peningkatan CSD tidak hanya akan menguntungkan pekerja, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Ketika pekerja merasa aman untuk mengambil waktu untuk pulih sepenuhnya, mereka akan lebih cenderung untuk memulihkan diri dengan cepat dan mengurangi risiko penularan penyakit di tempat kerja.
Dengan meningkatkan CSD, pemerintah tidak hanya membantu pekerja mengatasi kesulitan finansial selama masa sakit, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kesenjangan sosial yang semakin lebar.
Pekerja yang berasal dari latar belakang ekonomi yang lebih rendah sering kali paling terpengaruh oleh kebijakan CSD yang tidak memadai, karena mereka lebih cenderung memiliki pekerjaan dengan upah rendah dan tidak memiliki akses ke tunjangan kesehatan yang memadai.