kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabar Baik dari WHO: Kasus dan Angka Kematian Covid-19 Menurun


Rabu, 23 Februari 2022 / 09:21 WIB
Kabar Baik dari WHO: Kasus dan Angka Kematian Covid-19 Menurun
ILUSTRASI. WHO mengatakan, jumlah kasus baru virus corona di seluruh dunia turun 21% dalam sepekan terakhir. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: KONTAN.co.id,Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (22/2/2022) mengatakan, jumlah kasus baru virus corona di seluruh dunia turun 21% dalam sepekan terakhir. Ini menandai minggu ketiga berturut-turut penurunan kasus Covid-19.

Selain itu, melansir AP, dalam laporan pandemi mingguan badan kesehatan PBB, WHO mengatakan ada lebih dari 12 juta infeksi virus corona baru pekan lalu. 

Tidak hanya itu, jumlah kematian Covid-19 baru turun 8% menjadi sekitar 67.000 di seluruh dunia, pertama kalinya kematian mingguan turun sejak awal Januari.

Pasifik Barat adalah satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19, dengan lonjakan 29%. Sementara jumlah infeksi di tempat lain turun secara signifikan. 

Jumlah kematian baru juga meningkat di Pasifik Barat dan Afrika, sementara di tempat lain menurun. Jumlah kasus baru COVID-19 tertinggi terlihat di Rusia, Jerman, Brasil, AS, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Gejala Baru! Ini Ciri-ciri yang Menunjukkan Anda Terinfeksi Omicron BA.2

WHO mengatakan, Omicron tetap menjadi varian yang sangat dominan di seluruh dunia, terhitung lebih dari 99% dari urutan yang dibagikan dengan basis data virus terbesar di dunia. Dikatakan delta adalah satu-satunya varian signifikansi lainnya, yang terdiri kurang dari 1% dari urutan bersama.

WHO juga melaporkan bahwa bukti vaksin yang tersedia menunjukkan bahwa vaksinasi booster secara substansial meningkatkan (efektivitas vaksin), terhadap varian Omicron. Akan tetapi mengatakan lebih banyak rincian masih diperlukan tentang berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.

Badan tersebut sebelumnya mengatakan tidak ada bukti bahwa booster diperlukan untuk orang sehat dan memohon kepada negara-negara kaya untuk tidak menawarkan dosis ketiga kepada orang-orang mereka sebelum membaginya dengan negara-negara miskin.

Baca Juga: Beda-beda, Catat Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta, Delta, Hingga Omicron

Pejabat kesehatan telah mencatat bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian Covid-19 sebelumnya. Selain itu, di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, Omicron telah menyebar luas tetapi rawat inap Covid-19 dan tingkat kematian tidak meningkat secara substansial.

Kapan pandemi berakhir?

Saat ini, pandemi Covid-19 akan memasuki tahun ketiga. Ada satu pertanyaan besar yang muncul, yaitu: kapan pandemi akan berakhir?

Melansir Kontan.co.id, WHO mengatakan, cakupan vaksin yang tinggi di beberapa negara, dikombinasikan dengan tingkat keparahan varian Omicron yang lebih rendah, mendorong narasi berbahaya: pandemi telah berakhir.

"Tapi tidak, tidak (berakhir) ketika 70 ribu orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidato di Konferensi Keamanan Munich, Jumat (18/2), yang salinannya Kontan.co.id peroleh.

"Tidak ketika 83% populasi Afrika belum menerima vaksin dosis tunggal. Tidak ketika sistem kesehatan terus tegang dan retak di bawah beban kasus," tegasnya.

Baca Juga: Bukan Pandemi Covid-19, Ini yang akan Berakhir Tahun Ini Menurut WHO

"Tidak ketika kita memiliki virus yang sangat menular yang beredar hampir tidak terkendali, dengan pengawasan yang terlalu sedikit untuk melacak evolusinya," imbuh dia.

Faktanya, menurut Tedros, kondisinya saat ini ideal untuk kemunculan varian baru virus corona yang lebih menular dan lebih berbahaya.

"Tetapi, kita bisa mengakhiri pandemi sebagai darurat kesehatan global tahun ini. Kita memiliki alatnya. Kita memiliki pengetahuan," ungkapnya. "Mengakhiri pandemi harus tetap menjadi fokus kita".




TERBARU

[X]
×