Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Neil Melvin dari think tank RUSI yang berbasis di London menilai, Rusia telah mengorbankan terlalu banyak hal untuk keuntungan yang sangat sedikit. Pada akhirnya, Rusia jelas merasakan lebih banyak kerugian.
"Saya pikir ini adalah kemenangan taktis bagi Rusia tetapi dengan biaya yang sangat besar. Ini memakan waktu 60 hari hanya untuk membuat kemajuan yang sangat lambat. Saya pikir Rusia mungkin menyatakan semacam kemenangan, tetapi pertempuran kunci masih belum datang," ungkapnya kepada Reuters.
Menurut Melvin, pertempuran yang menjadi penentu hasil dari perang ini kemungkinan tidak terjadi di wilayah timur, tetapi di selatan.
Di selatan, saat ini pasukan Ukraina dilaporkan sedang memulai serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia. Salah satu buktinya adalah keberhasilan pasukan Ukraina untuk mendorong mundur pasukan Rusia di sekitar Kherson.
Baca Juga: Australia Janji Kirimkan Kendaraan Lapis Baja dan Drone ke Ukraina
"Ada serangan balik yang dimulai di sana, dan saya pikir, kemungkinan besar kita akan melihat momentum berayun ke Ukraina ketika mencoba melakukan serangan balik skala besar untuk mendorong Rusia mundur," lanjut Melvin.
Presiden Zelensky pun mengakui ada kemajuan yang dibuat oleh pasukan Ukraina dalam merespons serangan Rusia. Pasukannya pun disebut masih sangat siap untuk melanjutkan pertempuran.
"Angkatan Bersenjata Ukraina merespons, mendorong kembali, dan menghancurkan potensi ofensif penjajah hari demi hari. Kita perlu menghancurkan mereka. Ini adalah tugas yang sulit. Itu membutuhkan waktu dan upaya manusia super," ungkap Zelensky dalam pengarahan hariannya awal pekan ini.