kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kalah di Luhansk, Pasukan Ukraina Kini Berkumpul di Donetsk


Selasa, 05 Juli 2022 / 13:26 WIB
Kalah di Luhansk, Pasukan Ukraina Kini Berkumpul di Donetsk
ILUSTRASI. Tentara Rusia dan separatis yang memproklamirkan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk (LNR) di Stanytsia Luhanska di wilayah Luhansk, Ukraina 27 Februari 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KIEV. Setelah kehilangan kontrol atas provinsi Luhansk, pasukan Ukraina kini diminta berkumpul di provinsi Donetsk untuk mempertahankan sisa wilayah Donbas.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Minggu (3/7) mengumumkan bahwa pasukannya telah berhasil menyelesaikan penaklukan atas Luhansk, setelah kota  Lysychansk berhasil dikuasai.

Putin bahkan berpesan kepada pasukannya untuk memanfaatkan momen ini untuk beristirahat dan memulihkan kesiapan militer sebelum merebut wilayah lain.

Baca Juga: Kremlin: Negara-Negara Barat Menghalangi Ukraina untuk Membicarakan Perdamaian

Dilansir dari Reuters, pasukan Ukraina pada hari Selasa (5/7) mulai menyusun garis pertahanan baru di Donetsk. Saat ini Ukraina masih mampu sebagian besar kota-kota besar di provinsi yang dianggap separatis tersebut.

Sejak awal invasi, Rusia memang telah mendesak Ukraina untuk menyerahkan wilayah Luhansk dan Donetsk kepada pihak pro-Rusia. Dua provinsi di wilayah Donbas itu bahkan telah diakui kedaulatannya oleh Rusia sebelum invasi dimulai.

Rusia Hanya Mendapat Sedikit Keuntungan

Menyusul hilangnya kontrol atas Luhansk, pejabat Ukraina menegaskan bahwa ini akan menjadi keberhasilan terakhir pihak Rusia. Ukraina juga percaya ini akan memberikan kerugian karena pasukan Rusia kini menumpuk di satu titik dan sulit bergerak.

"Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina. Menguasai kota-kota timur berarti 60% pasukan Rusia sekarang terkonsentrasi di timur dan sulit bagi mereka untuk diarahkan ke selatan," ungkap Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Volodymyr Zelensky.

Sejumlah pakar militer pun berpendapat bahwa Rusia hanya mendapatkan sedikit keuntungan strategis dari serangkaian penaklukan wilayah Ukraina. Untuk saat ini, pertempuran di Donbas dianggap masih seimbang.

Baca Juga: Ambil alih Lysychansk, Rusia Berhasil Mengendalikan Wilayah Luhansk Timur Ukraina



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×