Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Senin (16/12/2024), Harga Bitcoin melonjak ke rekor tertinggi di atas level US$ 106.000 pada perdagangan Asia pagi.
Melansir Reuters, Harga Bitcoin, mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia, mencapai titik tertinggi US$ 106.533 dan terakhir diperdagangkan pada posisi US$ 105.688.
"Kita berada di wilayah langit biru di sini," kata Tony Sycamore, seorang analis di IG. "Angka berikutnya yang akan dicari pasar adalah US$ 110.000. Kemunduran yang ditunggu-tunggu banyak orang tidak terjadi, karena sekarang kita punya berita ini."
Yang dimaksud dengan Sycamore adalah pernyataan dari Presiden terpilih Donald Trump yang menyatakan bahwa ia berencana untuk membuat cadangan strategis bitcoin AS yang mirip dengan cadangan minyak strategisnya.
"Kami akan melakukan sesuatu yang hebat dengan kripto karena kami tidak ingin China atau siapa pun - bukan hanya China tetapi pihak lain yang merangkulnya - dan kami ingin menjadi pemimpinnya," kata Trump kepada CNBC akhir minggu lalu.
Ketika ditanya apakah ia berencana membangun cadangan kripto yang mirip dengan cadangan minyak, Trump berkata: "Ya, saya pikir begitu."
Baca Juga: Dapatkah Kripto Menjadi Emas Baru? Menelusuri Masa Depan Sebagai Aset Safe-Haven
Negara-negara lain juga telah mempertimbangkan cadangan strategis mata uang kripto.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal bulan ini mempertanyakan perlunya menyimpan cadangan negara dalam mata uang asing, dengan mengatakan bahwa investasi domestik dari cadangan tersebut lebih menarik.
Putin mengatakan pemerintahan AS saat ini melemahkan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dalam ekonomi global dengan menggunakannya untuk tujuan politik, memaksa banyak negara untuk beralih ke aset alternatif, termasuk mata uang kripto.
"Misalnya, bitcoin, siapa yang bisa melarangnya? Tidak seorang pun," kata Putin.
Namun, ada pula yang skeptic. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyamakan bitcoin dengan emas awal bulan ini.
"Orang-orang tidak menggunakannya sebagai bentuk pembayaran, atau sebagai penyimpan nilai. Bitcoin sangat fluktuatif, tidak dapat bersaing dengan dolar," jelas Powell.
Baca Juga: Trump Guncang Dunia Keuangan dengan Cadangan Bitcoin, Kapitalisasi Capai US$15 T