Sumber: Global Times,People's Daily | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Zheng Fengtian, seorang profesor di Sekolah Ekonomi Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Universitas Renmin China, kepada Global Times pada hari Rabu pekan lalu mengatakan, ketahanan pangan China saat ini sangat baik dan tidak terpengaruh secara serius oleh Covid-19. Selain itu, cadangan biji-bijian China tersedia cukup banyak.
Zheng menyodorkan data bahwa tingkat swasembada dua biji-bijian utama China, beras dan gandum, sekitar 100%, dan stok saat ini melebihi produksi tahunan satu tahun. Dalam lima tahun terakhir, total produksi biji-bijian tahunan China telah melebihi 1,3 triliun kilogram, dengan pasokan biji-bijian per kapita mendekati 500 kilogram.
Baca Juga: Pengakuan Trump: Hubungan erat dengan Xi Jinping berubah pasca Covid-19
Namun, banjir di daerah selatan China kemungkinan berdampak besar pada produksi biji-bijian, dan dapat menyebabkan "pemotongan produksi yang menghancurkan dan gagal panen" di beberapa daerah.
Penghematan selalu menjadi kebajikan tradisional di Tiongkok, tetapi seiring dengan peningkatan standar hidup masyarakat, pemborosan meningkat. Riset yang dilakukan oleh Institute of Geographic and National Resource Research dan World Wide Fund menunjukkan, kelompok turis, siswa sekolah dasar dan menengah, dan jamuan makan resmi adalah tiga penyebab utama pemborosan makanan. Sampah makanan per kapita di China adalah 93 gram per orang per makan, dengan tingkat pertumbuhan sampah 11,7%.
Baca Juga: Xi Jinping: Setop membuang-buang makanan!
"Sepertiga dari makanan dunia terbuang percuma setiap tahun, dengan sekitar 1,3 miliar ton masih dapat dimakan. Setidaknya 820 juta dari 7,6 miliar orang di dunia menderita kelaparan," kata CCTV dalam postingannya di situs Weibo, mengutip data PBB.