kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.316   3,00   0,02%
  • IDX 7.193   -6,18   -0,09%
  • KOMPAS100 1.048   -3,57   -0,34%
  • LQ45 816   -2,53   -0,31%
  • ISSI 227   0,56   0,25%
  • IDX30 427   -1,63   -0,38%
  • IDXHIDIV20 507   -1,12   -0,22%
  • IDX80 118   -0,36   -0,31%
  • IDXV30 120   -0,03   -0,02%
  • IDXQ30 139   -0,71   -0,51%

Kandidat Presiden Korsel Lee Jae-myung Janji Buka Kembali Jalur Damai dengan Korut


Senin, 26 Mei 2025 / 14:38 WIB
Kandidat Presiden Korsel Lee Jae-myung Janji Buka Kembali Jalur Damai dengan Korut
ILUSTRASI. Kandidat presiden liberal Korea Selatan, Lee Jae-myung menyatakan akan mendorong pemulihan jalur komunikasi dengan Korea Utara jika terpilih REUTERS/Carlos Barria/Files


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kandidat presiden liberal Korea Selatan, Lee Jae-myung, pada Senin (26 Mei 2025) menyatakan bahwa ia akan mendorong pemulihan jalur komunikasi dengan Korea Utara jika terpilih, termasuk mengaktifkan kembali hotline militer antara kedua negara.

Pernyataan tersebut muncul menjelang pemilu presiden yang akan digelar pada 3 Juni mendatang, di mana Lee saat ini menjadi unggulan dalam berbagai survei opini publik.

Komunikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara sebelumnya dilakukan melalui sejumlah hotline, namun sejak tahun 2023, Pyongyang menghentikan responsnya seiring memburuknya hubungan bilateral.

Komitmen Terhadap Hubungan dengan Korea Utara, AS, dan China

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Lee mengatakan bahwa jika ia memimpin, ia akan mengelola hubungan dengan Tiongkok secara "stabil", seraya menyebut bahwa hubungan bilateral saat ini telah mencapai titik terburuk akibat kebijakan pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Kinerja Bank Milik Investor Korea Selatan Kompak Cetak Keuntungan

Sementara itu, ia juga berkomitmen untuk mengembangkan hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat menjadi aliansi strategis yang komprehensif. Selain itu, Lee menegaskan pendekatan prinsipil terhadap isu-isu sejarah dan wilayah yang melibatkan Jepang, namun tetap akan memperkuat kerja sama trilateral antara Korea Selatan, AS, dan Jepang.

Reaksi dari Pesaing Konservatif

Tim penasihat dari kandidat konservatif Kim Moon-soo, pesaing utama Lee dalam pemilihan presiden, menyatakan bahwa banyak janji Lee yang sejatinya sejalan dengan visi Kim, terutama dalam hal penguatan aliansi dengan Washington dan keterbukaan terhadap dialog dengan Pyongyang.

Namun demikian, kritik tetap disuarakan oleh tokoh-tokoh dalam kubu Kim. Kim Gunn, mantan utusan khusus untuk isu nuklir dan kini penasihat kebijakan luar negeri Kim Moon-soo, menuduh Lee mengubah arah kebijakan demi menarik simpati pemilih moderat.

Baca Juga: Kampanye Calon Presiden Korea Selatan Dimulai, Para Kandidat Fokus pada Isu Ekonomi

“Jadi menurut saya, mengenai janji-janji yang disampaikan Tuan Lee, kita masih harus melihat apakah ia benar-benar dapat merealisasikannya,” ujar Kim Gunn dalam pertemuan dengan pers asing.

Senada dengan itu, Kim Hyungsuk, mantan wakil menteri unifikasi, juga menilai janji Lee tidak menyentuh ancaman serius terkait program nuklir Korea Utara, dan hanya berfokus pada keterlibatan kembali dengan negara tertutup tersebut.

Selanjutnya: Dolar AS Melemah Lagi, Investor Bisa Ambil Untung dari Valas-valas Berikut

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 26-29 Mei 2025, Tuna Fillet-Bawang Putih Harga Spesial




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×