Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kepala partai oposisi utama Korea Selatan Lee Jae-myung mengatakan pada hari Rabu (9/4) bahwa ia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, di tengah ekspektasi bahwa calon terdepan populis saat ini untuk kursi kepresidenan dalam jajak pendapat akan segera mengumumkan pencalonannya.
Korea Selatan akan mengadakan pemilihan presiden pada tanggal 3 Juni, setelah pemakzulan mantan presiden Yoon Suk Yeol pada 4 April 2025 lalu.
"Saya sekarang akan memulai pekerjaan baru," Lee, pemimpin Partai Demokrat, mengatakan pada pertemuan pimpinan partai yang disiarkan langsung di saluran YouTube-nya.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut dan tidak mengonfirmasi bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Baca Juga: Messi Pecahkan Rekor Higuain di Inter Miami Hanya dalam 29 Laga
Lee, kalah dengan selisih suara paling tipis dalam sejarah negara itu ketika ia mencalonkan diri melawan Yoon dalam pemilihan presiden tahun 2022.
Tahun lalu, ia memimpin kaum liberalnya menuju kemenangan telak dalam pemilihan parlemen.
Tidak seperti Partai Demokrat, Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa memiliki banyak kandidat potensial, termasuk menteri tenaga kerja dan juga wali kota Seoul.
Ia mengatakan akan fokus pada penguatan aliansi keamanan dengan Amerika Serikat tetapi juga mencari jalan bagi negara tersebut untuk berpotensi mengejar persenjataan nuklir dengan mengamankan hak untuk memproses ulang bahan bakar nuklir, yang dianggap sebagai langkah menuju pembangunan senjata atom.
"Menanggapi ancaman nuklir Korea Utara, saya akan menjadi pemimpin global dalam melindungi kebebasan dan hak asasi manusia dengan mengamankan kemampuan pemrosesan bahan bakar nuklir dan mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir," katanya.
Baca Juga: Bill Gates Prediksi Banyak Pekerjaan Punah Akibat AI, Tapi 3 Profesi Ini Masih Aman