Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung mengatakan pada hari Jumat (13/12) bahwa cara terbaik untuk memulihkan ketertiban di Korea Selatan adalah dengan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol, sehari menjelang pemungutan suara parlemen yang direncanakan atas pemberlakuan darurat militer yang tidak lama oleh Yoon.
Langkah Yoon untuk memberlakukan aturan militer pada tanggal 3 Desember dibatalkan sebelum enam jam, tetapi hal itu menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis konstitusional dan seruan luas agar dia mengundurkan diri karena melanggar hukum.
Yoon pada hari Kamis (12/12) bersumpah untuk berjuang sampai akhir. Ia menyalahkan partai oposisi karena melumpuhkan pemerintah dan mengklaim peretasan Korea Utara terhadap komisi pemilihan membuat kekalahan telak partainya dalam pemilihan parlemen pada bulan April dipertanyakan.
Baca Juga: Perubahan Iklim Membuat Filipina Lebih Rentan Dilanda Badai Besar
Pemimpin Partai Demokrat Lee menyebut pernyataan Yoon sebagai deklarasi perang terhadap rakyat.
“Itu membuktikan bahwa pemakzulan adalah cara tercepat dan paling efektif untuk mengakhiri kebingungan," katanya.
Yoon selamat dari upaya pertama untuk memakzulkannya Sabtu lalu ketika sebagian besar anggota Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa memboikot pemungutan suara.
Sejak itu, beberapa anggota PPP secara terbuka mendukung pemungutan suara untuk memakzulkannya.
Partai-partai oposisi, yang mengendalikan parlemen satu kamar, telah memperkenalkan RUU pemakzulan lainnya dan berencana untuk mengadakan pemungutan suara pada hari Sabtu.
Mereka membutuhkan setidaknya delapan anggota PPP untuk bergabung guna meloloskan RUU tersebut dengan mayoritas dua pertiga yang diperlukan.
Baca Juga: Tidak Ada Aktivitas Militer, Tiongkok Tegaskan Tidak Akan Melunak pada Taiwan