Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Grup pos dan logistik Jerman, Deutsche Post DHL memproyeksi pendapatan lebih tinggi pada paruh kedua 2019. Mengutip Reuters pada Selasa (6/8), optimisme ini seiring dengan langkah-langkah restrukturisasi DHL. Juga adanya kenaikan harga pengiriman dan paket pos Jerman.
DHL melaporkan kenaikan penjualan pada kuartal kedua 2019 sebesar 3% menjadi €15,5 miliar atau setara US$ 17,37 miliar. Hal ini menyebabkan laba operasi naik 2,9% menjadi €769 juta. Pencapaian ini melampaui perkiraan rata-rata para analis di kisaran €727 juta.
Baca Juga: Goldman Sachs: The Fed bisa pangkas suku bunga tiga kali
Kinerja positif ini mampu mendorong pergerakan saham DHL. Saham Deutsche Post DHL dengan sandi emiten DPWGn.DE ini naik 4,3% pada 07:57 GMT.
"Kami berharap mereka mendapat untung lebih jauh dari booming e-commerce yang sedang berlangsung, kenaikan harga dan optimalisasi internal," kata Christian Obst, seorang analis di Bank Baader. Ia juga menilai agar investor membeli saham ini.
Perusahaan, yang sebagian dimiliki negara ini, mengatakan upaya meningkatkan produktivitas akan mendorong kinerja pada paruh kedua 2019. Selain itu, peningkatan tingkat ongkos kirim Jerman untuk surat-surat mulai 1 Juli juga akan memacu kinerja. Meskipun pertumbuhan ekonomi lemah.
Baca Juga: Gubernur PBOC Yi Gang: Renminbi Akan Menjadi Mata Uang yang Kuat
Hal ini berbeda dengan pesaing terdekat yakni AS FedEx Corp. Perusahaan asal AS ini memperingatkan pada Juni bahwa ketegangan perdagangan AS dan China akan menekan kinerja. Apalagi tidak diperpanjangnya kontrak antara FedEx dengan Amazon.com Inc akan merusak kinerja fiskal 2020.
"Deutsche Post tidak kebal terhadap momentum yang melambat dalam perdagangan global karena konflik. Lantaran luasnya portofolio akan membantu kinerja," kata kepala keuangan Melanie Kreis.
Sementara pengiriman surat dalam penurunan jangka panjang, Deutsche Post telah menikmati booming dalam volume paket berkat pertumbuhan e-commerce yang cepat.
Baca Juga: China: Pelabelan manipulator mata uang dapat menyebabkan kekacauan di pasar keuangan
