Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melton menjelaskan, serangan Houthi akhir pekan lalu terhadap sebuah kapal tanker yang membawa bahan bakar yang awalnya dimuat di Rusia kemungkinan besar tidak akan berdampak pada arus perdagangan Rusia yang lebih luas.
Pasalnya, kapal tersebut menjadi sasaran karena memiliki hubungan dengan perusahaan Inggris dan Amerika.
“Kapal tanker tersebut memiliki hubungan dengan entitas perusahaan yang berbasis di AS dan Inggris, sehingga kapal lain yang membawa kargo Rusia tanpa hubungan ini tidak menghadapi risiko serupa,” katanya.
Menurut data dari perusahaan pelacakan lain, Kpler, kapal tanker Marlin Luanda yang diserang dimiliki oleh Oceonix Services, sebuah perusahaan yang terdaftar di Inggris dengan alamat di London.
Pedagang komoditas global Trafigura, pemilik kargo tersebut, mengatakan pihaknya sedang menilai risiko keamanan pelayaran selanjutnya di Laut Merah.
Data Kpler juga menunjukkan, empat kapal tanker yang membawa minyak mentah Ural Rusia melewati selat Bab-el-Mandab dan tiga lainnya menuju ke selatan melalui Laut Merah sejak serangan terhadap kapal Trafigura pada 26 Januari.
Sementara itu, menurut Ian Wilkinson, VP Inchcape Shipping Services, aliran minyak Rusia harus terus berlanjut asalkan masuk akal secara ekonomi dan perlindungan asuransi dapat diperoleh mengingat tingkat permintaan dari India dan China.
Baca Juga: Imbas Konflik Laut Merah, Harga Produk Industri Manufaktur Berisiko Naik
Namun, menurut Shefali Shokeen, analis pelayaran utama pada pemilik kapal yang berbasis di Dubai, kapal tanker Barat kemungkinan akan mengubah rutenya menjauh dari Laut Merah dan berlayar di sekitar Tanjung Harapan.
Bagaimanapun, pengirim barang menghadapi biaya yang lebih tinggi. Di Laut Merah, pemilik kapal mengenakan tarif pengangkutan dan biaya awak kapal yang lebih tinggi, dan premi asuransi risiko perang pun melonjak.
Menurut sumber industri, biaya awak kapal meningkat dua kali lipat. Sedangkan premi risiko perang kini berjumlah sekitar 1% dari nilai sebuah kapal, dibandingkan 0,5% sekitar 10 hari yang lalu, tidak termasuk diskon.
Misalnya, biaya sewa kapal Suezmax berkapasitas 1 juta barel untuk mengirim minyak Irak ke kilang Mediterania telah meningkat sebesar US$ 2,50- US$ 3,50 per barel untuk pengangkutan. Sementara asuransi meningkat tiga kali lipat menjadi antara 10 dan 15 sen per barel, menurut seorang pedagang dengan penyulingan Eropa.