kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus corona melonjak, PM Malaysia: Mohon maaf jika abah harus mulai gunakan tongkat


Rabu, 07 Oktober 2020 / 00:00 WIB
Kasus corona melonjak, PM Malaysia: Mohon maaf jika abah harus mulai gunakan tongkat


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Kasus virus corona baru melonjak tinggi di Malaysia. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menegaskan, hukuman menunggu mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan, terlepas dari status atau gelar mereka.

Malaysia pada Selasa (6/10) melaporkan 691 kasus baru virus corona, lompatan harian terbesar sejak pandemi melanda negeri jiran. Tambahan kasus anyar membawa total infeksi di negara tersebut menjadi 13.504.

Dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi, Selasa (6/10), Muhyiddin mengatakan, Pemerintah Malaysia akan mengerahkan petugas penegakan hukum secara nasional. Ini untuk memastikan kepatuhan di antara masyarakat.

“Saya mohon maaf jika abah ini harus mulai menggunakan tongkat,” kata Perdana Menteri Malaysia, mengacu pada dirinya sendiri yang dalam bahasa Melayu berarti ayah, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Virus corona makin menggila di Malaysia, kasus baru hampir 700

Meskipun kasus virus corona meningkat tajam, Muhyiddin mengungkapkan, Pemerintah Malaysia belum mempertimbangkan untuk memberlakukan penguncian nasional lagi.

"Untuk saat ini, kami belum memikirkan lockdown total karena jika dilakukan sekali lagi bisa meninggalkan dampak yang besar, sehingga kami khawatir akan crash sistem sosial dan ekonomi di negara ini," ujarnya.

Memberlakukan MCO tertarget 

Penguncian total bertajuk perintah kontrol gerakan (MCO) berlaku pada 18 Maret lalu, dengan sekolah dan bisnis terpaksa ditutup untuk mengekang penyebaran virus corona. 

Kemudian, Pemerintah Malaysia secara bertahap mulai mengurangi penguncian ketat itu menjadi MCO bersyarat dan MCO pemulihan, di mana hampir semua sektor ekonomi kembali beroperasi.

Baca Juga: Muhyiddin Yassin jalani karantina mandiri setelah salah satu menteri positif corona

Fase MCO pemulihan akan berlangsung hingga 31 Desember.

Alih-alih MCO berskala nasional, Muhyiddin menyebutkan, pihak berwenang justru akan memberlakukan MCO tertarget di wilayah dengan jumlah kasus tinggi.

“Saya yakin, kesiapan sistem kesehatan kita akan memungkinkan kita untuk mengelola pandemi COVID-19 tanpa harus menutup sistem ekonomi seperti yang dilakukan sebelumnya," sebut dia.

“Saat ini, pemulihan ekonomi berjalan dengan baik. Keputusan apa pun yang diambil harus mempertimbangkan penghidupan 15 juta penduduk yang bekerja,” kata Perdana Menteri Malaysia.

Selanjutnya: Catat rekor kasus harian, Malaysia peringatkan gelombang baru virus corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×