Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Pada Rabu (12/8) pekan lalu, sebanyak 800 pekerja migran "baru dikarantina" setelah satu kasus Covid-19 ditemukan di antara mereka di asrama yang telah dinyatakan bersih dari virus corona.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura, pihak berwenang telah mengambil "pendekatan terukur", menempatkan kontak dekat langsung dari pekerja yang terinfeksi di fasilitas karantina khusus.
"Ketika kami mendeteksi kasus baru positif Covid-19 di dalam lokasi yang telah dibersihkan, kami akan segera mengkarantina seluruh blok sebagai tindakan pencegahan dan melakukan pemeriksaan agresif pada semua pekerja migran di blok tersebut," kata mereka.
Baca Juga: Terendah sejak Maret, Singapura hanya laporkan 42 kasus virus corona
"Kami akan mencabut karantina selanjutnya untuk pekerja yang dinilai tidak berisiko," sebut Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura.
"Meskipun pendekatan ini dapat memengaruhi hingga beberapa ratus pekerja migran untuk setiap kasus, ini memastikan bahwa kami menahan kasus yang terdeteksi dan meminimalkan penyebaran yang pada akhirnya dapat memengaruhi ribuan lainnya," ungkap mereka.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Promosi Kesehatan mengatakan pada Selasa (18/8), masih ada 118.000 tenaga kerja yang perlu menjalani tes rutin namun belum bisa dijadwalkan.