Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa (18/8) menyatakan, sekitar 100 kasus baru Covid-19 terdeteksi di asrama pekerja migran yang sebelumnya sudah bebas dari virus corona.
Kasus-kasus tersebut pihak berwenang temukan melalui pengujian rutin setiap dua minggu, dan beberapa pekerja telah kembali bekerja.
"Kami telah mengambil tindakan tepat waktu untuk menahan dan mengisolasi kasus positif Covid-19. Kami juga telah mengambil tindakan agresif untuk menahan, melacak, dan mengisolasi kontak dekat," kata Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan bersama kepada Channel News Asia.
Baca Juga: Ditemukan di Singapura dan Malaysia, virus corona bermutasi 10 kali lebih menular
"Sampai saat ini, lebih dari 60% kasus telah ditutup. Tindakan yang diambil telah menghasilkan penahanan yang efektif, dengan hanya sejumlah kecil kasus tambahan yang terdeteksi," ujar mereka.
Akibat kasus baru tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, sekitar 7.000 pekerja migran harus menjalani karantina, dan kurang dari 2% dari mereka tertular virus corona.
"Ini ditangani sesuai dengan protokol yang ketat dan diperkuat dengan fasilitas karantina yang lebih terpusat yang tersedia melalui pembersihan asrama," tambah mereka.
Ada 118.000 pekerja perlu menjalani tes rutin
Pada Rabu (12/8) pekan lalu, sebanyak 800 pekerja migran "baru dikarantina" setelah satu kasus Covid-19 ditemukan di antara mereka di asrama yang telah dinyatakan bersih dari virus corona.
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura, pihak berwenang telah mengambil "pendekatan terukur", menempatkan kontak dekat langsung dari pekerja yang terinfeksi di fasilitas karantina khusus.
"Ketika kami mendeteksi kasus baru positif Covid-19 di dalam lokasi yang telah dibersihkan, kami akan segera mengkarantina seluruh blok sebagai tindakan pencegahan dan melakukan pemeriksaan agresif pada semua pekerja migran di blok tersebut," kata mereka.
Baca Juga: Terendah sejak Maret, Singapura hanya laporkan 42 kasus virus corona
"Kami akan mencabut karantina selanjutnya untuk pekerja yang dinilai tidak berisiko," sebut Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan Singapura.
"Meskipun pendekatan ini dapat memengaruhi hingga beberapa ratus pekerja migran untuk setiap kasus, ini memastikan bahwa kami menahan kasus yang terdeteksi dan meminimalkan penyebaran yang pada akhirnya dapat memengaruhi ribuan lainnya," ungkap mereka.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Promosi Kesehatan mengatakan pada Selasa (18/8), masih ada 118.000 tenaga kerja yang perlu menjalani tes rutin namun belum bisa dijadwalkan.