Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Williams mengatakan kekebalan populasi yang meluas seharusnya menurunkan risiko masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar.
Schaffner menambahkan bahwa masuk akal jika pelancong di negara-negara dengan tingkat HMPV yang tinggi dapat “membawa virus ke AS—tetapi virus itu sudah ada di sini”.
AS mengalami lonjakan musiman setiap tahun. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS saat ini melaporkan sedikit peningkatan HMPV di negara tersebut.
Namun, jumlah kasusnya masih rendah: hingga minggu tanggal 28 Desember, hampir 2% tes diagnostik menunjukkan hasil positif virus. Tahun lalu, HMPV mencapai puncaknya pada bulan April dengan sekitar 8% tes menunjukkan hasil positif.
Gejala HMPV
Menurut Cleveland Clinic, gejala human metapneumovirus meliputi:
- Batuk
- Demam
- Hidung berair atau tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Mengi
- Sesak napas (dispnea)
- Ruam.
Human metapneumovirus paling sering menyebabkan gejala yang mirip dengan flu, tetapi beberapa orang bisa sakit parah. Anda lebih mungkin sakit parah saat pertama kali terkena HMPV, itulah sebabnya anak-anak kecil memiliki risiko lebih besar untuk sakit parah.
Anda mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari infeksi pertama dan kemudian lebih mungkin mengalami gejala ringan seperti flu jika Anda terkena infeksi HMPV lagi.
Orang dewasa di atas 65 tahun dan orang dengan masalah pernapasan atau sistem kekebalan yang lemah juga bisa mengalami gejala parah.
Tonton: Selain China, Malaysia Juga Mencatat Lonjakan Kasus HMPV di 2024
Seberapa umumkah human metapneumovirus?
Menurut laporan Cleveland Clinic, para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.
Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.
Bagaimana human metapneumovirus ditularkan?
HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya atau dari menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus. Misalnya:
Batuk dan bersin.
Berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman.
Menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan.