kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus infeksi virus corona pada anjing ditemukan di Italia


Kamis, 12 November 2020 / 15:23 WIB
Kasus infeksi virus corona pada anjing ditemukan di Italia
ILUSTRASI. Seekor anjing yang memakai masker wajah terlihat di jalan saat wabah virus corona baru melanda di Shanghai, China, 2 Maret 2020.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BARI. Dokter dari Provinsi Bari, Italia, pada Rabu (11/11) melaporkan ada anjing yang terinfeksi virus corona baru. Ini merupakan kasus infeksi pada anjing pertama yang tercatat di Italia.

Kantor berita TASS mengabarkan, empat anggota keluarga pemilik anjing tersebut sebelumnya juga terjangkit virus corona baru. Pemilik anjing tersebut berinisiatif mengambil sampel pada anjing pudel mereka dan mengirimnya ke laboratorium.

Hasil positif pertama diterima pada 5 November lalu, kemudian dikonfirmasi dalam beberapa kesempatan. Tapi, anjing tersebut tidak menunjukkan gejala apapun.

"Kami menerima beberapa hasil positif, tetapi kandungan virus pada sampel tersebut sangat rendah. Artinya, anjing tidak dapat menginfeksi manusia," ungkap Profesor Universitas Bari Nicola Decaro seperti dikutip TASS.

Profesor Decaro menambahkan, andai kata seseorang terinfeksi virus corona dari anjing, maka jumlah virus yang masuk akan sangat kecil.

Baca Juga: Jumlah kasus terus melonjak, Jepang di bawah ancaman gelombang ketiga corona

Risko penularan ke manusia hampir nol

Secara umum, dia menjelaskan, infeksi virus corona pada anjing atau kucing memang sangat mungkin terjadi. Tetapi, risiko penularan ke manusia sangat kecil.

"Risiko tertular virus (corona) dari anjing atau kucing hampir nol (tidak ada sama sekali)," katanya.

Sebelum kasus ini ditemukan, Profesor Decaro memimpin penelitian berskala besar untuk mengetahui seberapa luas penyebaran virus corona di antara hewan peliharan, seperti kucing dan anjing.

Penelitian dilakukan oleh sejumlah dokter spesialis dan dokter hewan di Italia. Wilayah yang menjadi fokus penelitian adalah kawasan Italia Utara.

Secara keseluruhan, para dokter berhasil mengumpulkan sampel biologis dari sekitar 1.000 anjing dan 500 kucing dari wilayah tersebut. Para ahli biologi tidak menemukan jejak RNA virus corona pada hewan tersebut, tapi sejumlah besar hewan peliharaan memiliki antibodi Covid-19 dalam darah mereka.

Selanjutnya: Punya gejala yang mirip, perhatikan perbedaan flu biasa dan COVID-19 berikut ini




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×